Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Kemetisme: Kebangkitan Agama Mesir Kuno dan Refleksi Spiritual di Era Modern

Diperbarui: 9 Agustus 2025   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Common Beliefs - (kemeticreconstructionism.weebly.com)

Di tengah arus deras kehidupan modern yang dipenuhi informasi instan, rutinitas yang padat, dan tekanan sosial yang tak henti-hentinya, banyak orang mulai mencari kembali akar spiritual yang memberi kedalaman makna. Di era digital ini, pencarian tersebut sering kali membawa kita ke masa lalu, menyelami warisan peradaban kuno yang sarat simbolisme dan kebijaksanaan. 

Salah satu tradisi yang kembali menarik perhatian adalah Kemetisme, sebuah gerakan yang membangkitkan kembali ajaran dan ritual agama Mesir kuno, lalu menyesuaikannya dengan kehidupan masa kini.

Kemetisme bukanlah sekadar bentuk nostalgia terhadap kejayaan piramida, Firaun, atau hieroglif. Lebih dari itu, ia adalah upaya sadar untuk menghidupkan kembali hubungan manusia dengan kosmos, alam, dan prinsip moral yang dulu menjadi fondasi peradaban besar di tepi Sungai Nil.

Apa Itu Kemetisme?

Istilah Kemetisme berasal dari kata “Kemet,” nama kuno untuk Mesir yang berarti “Tanah Hitam.” Julukan ini mengacu pada tanah subur di sepanjang Sungai Nil yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Mesir ribuan tahun lalu.

Kemetisme sendiri adalah praktik spiritual yang merekonstruksi kepercayaan dan ritual Mesir kuno, sambil tetap relevan untuk manusia modern. Praktisi Kemetisme, yang sering disebut Kemetic, menggabungkan pengetahuan sejarah, teks kuno, serta pemahaman simbolik untuk menciptakan jalur spiritual yang hidup.

Beberapa ciri utama Kemetisme meliputi:

* Pemuliaan terhadap Netjeru — Dewa-dewi Mesir seperti Ra, Isis, Osiris, dan Thoth dipandang sebagai perwujudan dari kekuatan kosmik yang mengatur kehidupan.

* Ritual harian dan perayaan musiman — Para pengikutnya kerap melakukan persembahan, doa, meditasi, dan merayakan festival seperti Wep Ronpet (Tahun Baru Mesir).

* Etika Ma’at — Prinsip keseimbangan, keadilan, dan keteraturan yang menjadi panduan moral dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa Kemetisme Bangkit Kembali?

Kebangkitan agama Mesir kuno di abad ke-21 bukanlah kebetulan. Banyak orang merasa sistem kepercayaan konvensional yang ada tidak lagi sepenuhnya menjawab kebutuhan batin mereka. Dunia saat ini yang penuh dengan tekanan, membuat manusia mendambakan sesuatu yang:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline