Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Tentetsutou: Pedang Samurai Modern yang Dibuat dari Batu Meteor

Diperbarui: 3 Februari 2024   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: スカイツリー東京ソラマチのオススメ穴場スポットを発見! - りょうさかさんと (ryosaka.com)

Menanggapi komentar rekan Kompasianer Mbak Rania Wahyono tentang sebuah pedang yang berada di Tokyo Skytree, penulis tertarik untuk menelusurinya lebih lanjut. Penasaran dengan informasi yang didapat bahwa pedang tersebut ditempa dengan menggunakan batu meteor sebagai bahan pembuatannya, penulis juga mendapati bahwa pedang tersebut merupakan pedang samurai modern yang dibuat khusus menggunakan tehnik penempaan pedang tradisional yang diberi nama Tentetsutou.

Apakah anda pernah mendengar tentang tentetsutou? Jika belum, maka anda akan terkejut dengan kisah di balik pedang samurai yang satu ini. Tentetsutou adalah sebuah pedang Jepang yang dibuat dari batu meteor, yaitu benda langit yang jatuh ke bumi. Pedang ini merupakan karya seni yang luar biasa, yang menggabungkan unsur-unsur bumi dan langit, serta budaya dan teknologi. Pedang ini juga memiliki kekuatan yang luar biasa, yang melebihi pedang-pedang lain yang dibuat dari baja biasa. Bagaimana mungkin pedang ini bisa ada? Siapa yang membuatnya? Dan di mana anda bisa melihatnya? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Arti dan Asal-Usul Tentetsutou

Tentetsutou adalah nama yang diberikan kepada pedang Jepang yang dibuat dari batu meteor. Nama ini berasal dari kata "tentetsu", yang berarti "besi surgawi" atau "besi langit", dan kata "tou", yang berarti "pedang". Jadi, tentetsutou berarti "pedang besi surgawi" atau "pedang besi langit". Nama ini menggambarkan asal-usul pedang ini, yang berasal dari luar angkasa.

Pedang ini dibuat pada tahun 2012 oleh Yoshindo Yoshihara, seorang pandai besi Jepang yang terkenal. Ia menggunakan sekitar 3 kilogram batu meteor untuk menempa pedang ini. Batu meteor yang digunakan adalah meteorit Gibeon, sebuah meteorit besi yang jatuh di Namibia pada zaman prasejarah. Meteorit ini mengandung unsur-unsur langka seperti kobalt, fosfor, iridium, dan galium, yang meningkatkan kekerasan dan ketahanan pedang.

Yoshindo Yoshihara membuat pedang ini dengan menggunakan proses penempaan tradisional Jepang yang disebut tanren. Proses ini melibatkan beberapa langkah, antara lain:

- Memilih potongan-potongan meteorit Gibeon yang cocok untuk dibuat pedang.

- Menempa potongan-potongan tersebut dengan palu dan api sampai menjadi satu lembaran baja yang disebut jiigane.

- Melipat dan menempa kembali jiigane berkali-kali untuk menciptakan lapisan-lapisan baja yang disebut hada.

- Membentuk jiigane menjadi bentuk pedang yang diinginkan dengan menggunakan alat-alat khusus seperti gergaji, pahat, dan kikir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline