Lihat ke Halaman Asli

Andri Sipil

Power Plant Engineer

[Dongeng] Kepompong Emas

Diperbarui: 30 Agustus 2016   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.google.co.id/search?q=peri+kupu-kupu&espv=2&biw=1242&bih=606&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi64eWv_-fOAhXLRI8KHaacCPYQ_AUIBigB#imgrc=X52L-D8eo4NJ-M%3A

Tersebutlah seorang saudagar kaya-raya dan tersohor di suatu negeri. Saudagar itu memiliki tempat tinggal dengan paviliun megah layaknya istana seorang kaisar. Paviliun itu dikelilingi taman bunga yang sangat luas. Di halamannya juga terdapat sebuah danau yang dipenuhi dengan bunga teratai berwarna merah muda. Bunga-bunga itu yang selalu merekah di malam purnama merupakan hiasan yang sangat dicintai istrinya.

Istrinya sangat cantik. Banyak orang bilang kecantikannya menyerupai seorang bidadari. Tidak hanya cantik, ia juga penuh welas asih laksana seorang dewi yang turun dari kayangan. Sikap dermawannya menggugah sang saudagar untuk terus berbuat baik - tolong-menolong pada sesama. Mereka keluarga kaya yang rendah hati. Mereka juga telah dikaruniai seorang putra yang tampan. Usianya baru sepuluh tahun.

Kekayaannya yang melimpah hasil dari kerja kerasnya selama ini. Ia menjual sutra dan tembikar bernilai seni tinggi. Tidak hanya disukai di negerinya saja. Terutama sutranya yang berkualitas bahkan diminati hingga ke negeri-negeri nun jauh di sana. Membuat namanya tidak hanya dikenal oleh para bangsawan melainkan juga di kalangan pejabat negeri sampai kaisar dan permaisuri.

Pada awalnya sang saudagar hanyalah seorang nelayan miskin. Sehari-hari Ia mencari ikan di danau untuk menghidupi dirinya yang sebatang kara. Beberapa ia jual ke pasar sementara sisanya ia makan. Sebenarnya ia tidak pernah sedih apalagi mengeluh. Ia selalu bersyukur pada hidup yang telah diberikan penguasa jagad raya.

Hanya suatu ketika ia pernah berkata pada dirinya sendiri. Lelah menjaring ikan di antara bunga-bunga teratai, ia beristirahat sejenak di atas sampannya. Saat itu sore hari, di waktu itu ia paling suka memandangi istana kekaisaran yang nampak di kejauhan yang berada tepat di atas bukit. Suatu hari aku harus masuk ke dalam sana, batinnya. Hingga kemudian ia menemukan sebuah kepompong emas yang mengubah jalan hidupnya.

***

Suatu hari sang saudagar diundang ke istana oleh kaisar. Sebentar lagi Permaisuri akan berulang tahun. Seperti tahun-tahun sebelumnya istana kekaisaran akan mengadakan pesta perayaan yang sangat meriah. Bukan hanya itu kali ini perayaan akan terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan kemenangan kekaisaran dalam melawan negeri paling kuat di timur. Sehingga pesta akan dihadiri oleh para kaisar dan permaisuri dari negeri sekutu di seluruh penjuru dunia. Undangan pun telah disebar.

Kaisar meminta sang saudagar untuk mencarikan sutra-sutra terbaik bagi permaisuri, selir, dan para pejabat kekaisaran. Mereka harus mengenakan pakaian terbaik, yang paling indah yang tersedia di muka bumi.

Mendapat tugas dan kepercayaan tersebut, sang saudagar sangat bahagia dan merasa terhormat. Diminta untuk melayani sebuah perayaan kekaisaran adalah impian dari setiap saudagar. Terlebih untuk sebuah perayaan ulang tahun Permaisuri yang begitu dihormati dan dirayakan bahkan hingga ke negeri-negeri sekutu. Ia kini kian gemilang di banding saudagar-saudagar lainnya di negeri tempatnya hidup.

Sepulangnya dari istana, ia lantas menceritakan kabar gembira tersebut kepada istrinya. Kemudian mereka segera menyiapkan sutra-sutra terbaik yang pernah mereka miliki. Sutra-sutra itu yang keindahannya tiada banding, tidak pernah sekalipun mereka perlihatkan pada orang-orang bahkan kepada permaisuri sekalipun. Ia memang telah jauh-jauh mempersiapkannya untuk hari besar yang selalu menjadi impiannya selama ini. 

Bukan hal yang sulit baginya untuk memenuhi permintaan istana tersebut. Bahkan jika ia harus melayani sepuluh perayaan kekaisaran sekalipun, sutra-sutra istimewanya masih cukup tersedia. Sungguh ia memang seorang saudagar yang teramat mashyur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline