Lihat ke Halaman Asli

Pendekatan dalam Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

Diperbarui: 22 November 2017   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan berkelanjutan saat ini menjadi isu utama dalam agenda kebijakan internasional, nasional, dan lokal di banyak belahan dunia. Belanda

pemerintah, misalnya, menganggap Pendidikan Lingkungan (EE) dan Pembelajaran untuk Pembangunan Berkelanjutan (LSD) sebagai instrumen kebijakan komunikatif untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan di masyarakat. 

Pembangunan berkelanjutan adalah sebuah isu besar dalam agenda politik di dunia internasional, nasional, dan lokal yang menjadi suatu bagian bagi bagi dunia. Saat ini. Such as inviting participation Pemerintah Jerman yang mempertimbangkan Pendidikan Lingkungan ( EE) ATAU edukasi Mengenai Lingkungan Dan Belajar untuk Pembangunan Berkelanjutan (LSD)

atau pembelajaran mengenai pembangunan berkelanjutan sebagai suatu instrumen kebijakan komunikatif, untuk pengembangan apa pembangunan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di masyarakat sosial. Terakhir, juga ada kebijakan Mengenai EE yang Telah diuji Oleh Badan Penilaian Lingkungan Belanda (MNP) atau agen penafisiran terhadap lingkungan di Belanda. 

Kajian itu memberikan sedikit informasi mengenai bagaimana cara indtrumen pendidikan untuk mempertinggi tingkat keberlanjutan ini dalam praktek kerja masyarakat. MNP tersebut mendeskripsikan bagaimana mengubah suatu kebijakan mengenai EE direfleksikan dalam praktek EE. Hasil Kajian tersebut dijelaskan hearts Laporan Yang berjudul Dari "Mengadopsi Ayam" untuk Kota Berkelanjutan. Kajian itu paknya bagaimana caranya membujuknya adanya suatu manifestasi dari EE, dengan menjawab beberapa pertanyaan, yaitu:

1. Bagaimana pendekatan EE yang berbeda dapat saling berkontribusi dalam

proses semakin

sifatnya keberlanjutan maka mereka akan terlihat menjadi berbeda?

2. Bagaimana bisa pembuat kebijakan (EE) menjadi lebih kompeten dan

efektif dalam penggunaan instrumen - instrumen komunikasi dalam

menggerakkan keberlanjutan Arakh 'masyarakat Ke (Ketahanan adanya).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline