Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Ajak Kelompok Wanita Tani Mengolah Limbah Air Cucian Beras

Diperbarui: 13 Januari 2024   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi Pengolahan Limbah Air Cucian Beras (dok.pribadi)

Semarang (17/11/2023) - Limbah rumah tangga dapat dijadikan sebagai pupuk alami untuk tanaman. Kebanyakan masyarakat belum memahami bahwa  limbah rumah tangga bukan hanya sekedar limbah, tetapi sebenarnya limbah rumah tangga memiliki potensi besar di mana dapat dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti pupuk organik. Pupuk organik memiliki peranan untuk meningkatkan kesuburan tanah. pupuk organik berpengaruh baik bila digunakan dalam jangka waktu yang panjang karena sifatnya menggemburkan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air, sehingga kesuburan tanah tetap terjaga.

Limbah rumah tangga yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya oleh Ibu-ibu di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru adalah air cucian beras yang memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai pupuk. Oleh sebab itu, Andini Aulia Putri salah satu anggota tim KKN Tematik UNDIP memberikan sosialisasi sekaligus demonstrasi terkait dengan pengolahan limbah air cucian beras menjadi pupuk organik cair ramah lingkungan kepada Ibu-Ibu di Desa Ngrapah Kecamatan Banyubiru yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani.

Demonstrasi Pembuatan POC Air Cucian Beras (dok.pribadi)

Rabu (17/11/23) Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pengolahan limbah air cucian beras ini dilakukan di salah satu Rumah anggota Kelompok Wanita Tani Dewi Sri. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan penyampaian materi oleh Andini mengenai pupuk organik cair, manfaat limbah air cucian beras, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan pupuk organik cair (POC) air cucian beras. Cara membuatnya mudah hanya dengan mencampurkan tiga bahan yaitu 1L air cucian beras, 10ml Bioaktivator EM4 Pertanian, dan 10ml molase (Alternatif lain dapat menggunakan larutan gula merah atau gula pasir), setelah itu proses fermentasi akan berlangsung selama 14 hari dan pupuk organik cair dari air cucian beras siap digunakan. 

Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta yaitu ibu-ibu Kelompok Wanita Tani Dewi Sri, peserta menyimak dengan baik materi yang disampaikan dan sangat antusias melihat cara pembuatan pupuk organik cair (POC) dari air cucian beras. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan mampu menambah pengetahuan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan  pentingnya pengolahan limbah rumah tangga, terutama limbah air cucian beras.

Lokasi : Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline