Lihat ke Halaman Asli

andika muhammad nuur

direktur krapyak peduli sampah

Krapyak Peduli Sampah Jadi Narasumber di Acara "Edukasi Santri dalam Pengolahan Sampah Mandiri" di Komplek Gedung Putih Pondok Krapyak

Diperbarui: 6 Oktober 2025   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Seminar (Sumber:instagram/krapyakpedulisampah)

Pada tanggal 2 Mei 2025, Krapyak Peduli Sampah (KPS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengedukasi santri tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengolah sampah secara mandiri. Bertempat di Komplek Gedung Putih Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum Yogyakarta, KPS menjadi narasumber utama dalam acara bertajuk "Edukasi Santri dalam Pengolahan Sampah Mandiri."

Acara ini diikuti oleh puluhan santri Komplek Gedung Putih, yang antusias mendengarkan pemaparan mengenai konsep dasar pengelolaan sampah di lingkungan pesantren. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa sampah bukan hanya urusan teknis kebersihan, tetapi juga cermin tanggung jawab moral dan spiritual terhadap bumi sebagai amanah Allah.

Dalam sesi utama, Andika Muhammad Nuur, selaku Direktur Krapyak Peduli Sampah, menjelaskan bagaimana sistem pengelolaan sampah di Pondok Pesantren Krapyak berjalan secara mandiri dan berkelanjutan. Ia memaparkan langkah-langkah pengolahan sampah mulai dari pemilahan di sumber, pengumpulan terpisah antara organik dan nonorganik, hingga proses pengolahan di unit KPS yang menghasilkan kompos, pupuk cair, dan biogas.

Andika menekankan bahwa perubahan perilaku dalam mengelola sampah harus dimulai dari kesadaran pribadi. "Santri harus menjadi teladan. Kalau lingkungan pesantren bersih dan tertata, itu tanda hati dan pikiran penghuninya juga bersih," ujarnya di hadapan para peserta.

Para santri terlihat sangat antusias mengikuti pemaparan materi dan tayangan visual yang memperlihatkan proses pengolahan sampah di KPS. Melalui contoh nyata tersebut, mereka diajak memahami bagaimana sampah bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan dan ekonomi pesantren.

Dokumentasi Seminar (Sumber:instagram/krapyakpedulisampah)

Kegiatan edukasi ini tidak hanya menambah wawasan santri tentang cara pengolahan sampah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, disiplin, dan kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari. KPS berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut agar kesadaran menjaga kebersihan menjadi budaya yang hidup di setiap kompleks pesantren.

Melalui kegiatan ini, Krapyak Peduli Sampah kembali menegaskan perannya sebagai pelopor gerakan lingkungan berbasis pesantren, yang menanamkan semangat merawat bumi dari hati --- sebuah langkah kecil dari santri untuk masa depan bumi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline