Semarang --- Sekelompok mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang, yang terdiri dari Andhinta Jihan Fayyazza, Zahra Nabila Permatahati, Sofi Nur Arini, Lyra Mei Fatahila Rosadi, dan Ririn Tia Novita Sari, memperkenalkan sebuah buku panduan penelitian sejarah dalam kegiatan Bakti Akademisi yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang di beberapa sekolah dasar, yaitu SD Negeri Palebon 01, SD Negeri Bendan 08, SD Negeri Gedong 01, SD Negeri Gisikdrono 02, dan SD Negeri Karangpelem 2.
Buku panduan ini disusun sebagai upaya memberikan pemahaman kepada guru dan mahasiswa mengenai bagaimana penelitian sejarah dapat dilakukan secara kontekstual di lingkungan sekolah dasar. Penelitian sejarah menjadi penting untuk menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai masa lalu serta membangun karakter dan semangat kebangsaan peserta didik.
Dalam buku panduan ini dijelaskan secara komprehensif mengenai makna dan tujuan penelitian sejarah, karakteristik penelitian sejarah, serta lingkup penelitian sejarah dalam pendidikan, yang mencakup topik-topik seperti sejarah lokal sekolah, tokoh daerah, maupun peristiwa penting di sekitar peserta didik.
"Kami ingin membantu guru dan mahasiswa memahami bahwa penelitian sejarah tidak harus rumit. Melalui buku ini, mereka bisa melakukan penelitian sederhana namun tetap bermakna dan sesuai konteks sekolah dasar," jelas salah satu penyusun buku panduan tersebut.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para guru di sekolah mitra. Mereka menilai bahwa buku panduan penelitian sejarah ini sangat relevan dengan kebutuhan di sekolah dasar, terutama dalam mendukung pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal.
Sebagai tindak lanjut, buku panduan penelitian sejarah ini akan dijadikan referensi dalam kegiatan akademik di sekolah-sekolah tersebut. Melalui pendekatan sejarah yang kontekstual, diharapkan pembelajaran menjadi lebih bermakna, membangkitkan semangat kebangsaan, serta memperkaya wawasan peserta didik tentang sejarah di lingkungannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI