Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM I Universitas Diponegoro, Anastasia, melakukan pemasangan rambu petunjuk di beberapa titik Desa Botolambat. Desa Botolambat merupakan desa yang terbagi menjadi 10 pedukuhan. Dengan potensi dan administrasinya yang cukup besar, desa ini belum memiliki gapura sebagai identitas pada akses masuk. Selain itu, beberapa pedukuhan belum memiliki rambu petunjuk arah. Kondisi ini memunculkan keluhan masyarakat akan adanya pengunjung dan warga luar desa yang kebingungan dengan akses dan lokasi pedukuhan. Maka dari itu, ide program ini muncul sebagai solusi untuk memudahkan aksesibilitas dan memperkuat identitas Desa Botolambat.
Pemasangan Rambu Dukuh Dondong (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Proses pemasangan rambu melibatkan tim KKN bersama dengan warga setempat. Pada hari Jumat (24/1), Anastasia bersama dengan perangkat desa menentukan titik-titik yang membutuhkan rambu dan lokasi pemasangannya yang mudah terlihat. Pada hari Sabtu (25/1), dilaksanakan pemasangan 4 titik rambu meliputi, rambu Desa Botolambat, Dukuh Losari, Dukuh Dondong, dan Dukuh Patran. Dengan bantuan dari rekan KKN dan warga, seluruh rambu terpasang dengan baik.
Menurut Anastasia, kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian langsung kepada masyarakat, yang sekaligus untuk mendukung pengembangan infrastruktur desa. "Kami berharap adanya rambu petunjuk ini dapat meningkatkan identitas desa dan memberikan kemudahan akses serta kesadaran masyarakat akan pentingnya infrastruktur," ujarnya.
Rambu Dukuh Losari (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pemasangan Rambu Dukuh Patran bersama Salah Satu Kepala Desa (Sumber: Dokumentasi Pibadi)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI