Lihat ke Halaman Asli

Harus Loyalitas

Diperbarui: 5 Agustus 2018   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

kini hari-hari mulai sulit, setiap malam terbangun teringat jam berapakah ini apakah aku terlambat kerja atau setiap malam terbangun karena pekerjaan belum selesai, setiap hari selalu dikejar pekerjaan dan selalu berusaha keras memenuhi apa yang akan diminta oleh perusahaan. 

Setiap hari waktu dijual kepada uang, setiap hari yang ada di fikiran hanyalah uang dan bagaimana memenuhi sebuah tuntutan dari atasan. sampai pada suatu titik dimana benar-benar loyalitas mengapdikan diri kepada perusahaan, yang selalu dianggap menaungi segala roda kehidupan, dengan kata lain tanpa perusahaan kita tidak berarti apapun, karena perusahaan lah yang memberi hidup. segala program perusahaan harus dilakukan harus dilakukan ditegakkan dan tanpa rasa lelah. 

Hari libur pun tak pernah ada, yang ada hanya pekerjaan dan bagaimana caranya atasan bisa memuji dengan apa yang harus dilakukan. sampai pada suatu ketika raga tak kuat menahan aktivitas yang berlebih dan kehidupan sosial mulai hancur karena tidak pernah berkomunikasi dengan orang terdekat. ketika semua itu terjadi akan kah perusahaan melirik dan membantu? tentu tidak, perusahaan pasti akan segera mengganti dengan yang baru yang lebih produktif dan lebih bisa di andalkan. 

Intinya adalah terlalu loyalitas terhadap suatu pekerjaan adalah hal yang salah begitupun tidak loyalitas juga hal yang salah. hidup itu sedang-sedang saja tak usah terlalu berlebih kecuali ketika mentaati sang MAHA yang memberi segalanya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline