Lihat ke Halaman Asli

Hasyim Yahya: Provokator Aksi Terorisme Berkedok Penceramah Agama Islam

Diperbarui: 18 Mei 2018   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi ll dokpri

Berkembangnya paham terorisme di Indonesia tidak terlepas dari propaganda para ustadz atau penceramah yang mendukung aksi tersebut. Parahnya, para ustadz itu berjumlah cukup banyak dan bebas berceramah di tengah masyarakat.

Seperti misalnya, Ustadz Hasyim Yahya. Dalam video yang viral di media sosial dengan cukup jelas bila penceramah agama itu menghalalkan pembunuhan kepada sesama manusia.

Bahkan, dia menyatakan bahwa pembunuhan itu sebagai bagian dari rahmatan lil 'alamin. Tak hanya itu, Hasyim Yahya juga menyebut bahwa orang Islam yang paling baik adalah yang menjadi teroris.

Sebagai orang awam pun, kita bisa menilai bahwa pernyataan itu sangat bertentangan dengan nilai agama dan kemanusiaan. Sebagai sesama makhluk Tuhan, kita tentunya ingin hidup damai dan rukun dengan sesama, bukan justru saling teror dan membunuh satu sama lain.

Di samping itu, ceramah provokatif tersebut tentunya tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Karena Islam tidak pernah mengajarkan kebencian dan pembunuhan kepada sesama manusia.

Sebaliknya, Islam justru merupakan ajaran yang penuh kasih, cinta dan membawa keselamatan serta kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Itulah ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin.

Penceramah agama yang sesat, seperti Hasyim Yahya ini, tak segan memusuhi negara. Mereka adalah ustadz para teroris yang tak segan-segan menyebut bahwa musuhnya adalah Densus 88, BNPT, dan BNN.

Padahal, ketiga lembaga negara tersebut selama ini melindungi Indonesia dari ancaman ideologi yang menyimpang dan ancaman keamanan, baik yang berupa fisik maupun psikis masyarakat.

Aparat keamanan negara pada dasarnya ditujukan untuk melindungi masyarakat Indonesia. Jadi bila mereka hendak memerangi aparat keamanan, maka sebenarnya mereka ingin mencelakakan bangsa Indonesia itu sendiri.

Dengan demikian, mereka pada dasarnya tak lebih sama dengan kelompok yang ingin menjadikan bangsa dan negara Indonesia jatuh dalam kekacauan dan ketidakstabilan. Dengan begitu, mereka ingin masyarakat terpecah belah.

Ujung-ujungnya bisa menjadi pintu masuk bagi kekuatan asing untuk menghancurkan dan menduduki kembali atas negara tercinta ini. Sebagaimana yang terjadi di Irak, Suriah dan Palestina.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline