Lihat ke Halaman Asli

Zaly

Mahasiswa

Jejak Kaki di Balik Kabut

Diperbarui: 30 Agustus 2025   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Jarum jam di pergelangan tangan Arya menunjukkan pukul 04.00 pagi. Dingin menusuk tulang, dan kabut tebal menyelimuti setiap jengkal jalan setapak. Sudah tiga jam ia mendaki, sendirian. Gunung Lawu selalu punya daya tarik misterius baginya. Banyak cerita mistis yang beredar, tapi Arya hanya ingin menenangkan pikiran dari bisingnya kota.

Langkah kakinya terhenti saat melihat sebuah gubuk kecil yang tampak terabaikan. Atapnya sebagian sudah runtuh, dan pintunya sedikit terbuka. Arya merasa aneh. Setahunya, tidak ada gubuk di jalur pendakian ini. Dengan hati-hati, ia mendekat. Terdengar suara aneh dari dalam, seperti gesekan benda tumpul.

"Halo?" sapanya pelan.

Tidak ada jawaban. Arya memberanikan diri mendorong pintu lebih lebar. Bau apek dan tanah basah menyeruak. Di sudut ruangan, sebuah laci kayu terbalik. Dari bawahnya, sepasang mata boneka porselen menatap kosong ke arahnya. Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari balik gubuk. Arya bersembunyi di balik semak-semak.

Seorang kakek tua dengan jubah lusuh muncul. Wajahnya dipenuhi kerutan dan matanya cekung. Ia berjalan terhuyung-huyung, memegang sebuah tas kain. Arya menahan napas. Kakek itu duduk di depan gubuk, mengeluarkan sebuah buku bersampul kulit dari tasnya. Ia membuka buku itu, lalu mengusap-usap halaman yang sudah menguning dengan tatapan kosong.

"Sudah saatnya kau kembali, Nak," gumam kakek itu pelan, suaranya serak.

Arya tak mengerti apa yang ia lihat. Siapa kakek ini? Dan siapa "Nak" yang ia maksud? Rasa ingin tahu mengalahkan rasa takutnya.

"Kakek siapa?" tanya Arya memberanikan diri keluar dari persembunyiannya.

Kakek itu mendongak, matanya yang cekung membulat terkejut. "Siapa kau? Kenapa kau di sini?" tanyanya panik.

"Saya pendaki. Saya melihat gubuk ini dan penasaran," jawab Arya jujur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline