Lihat ke Halaman Asli

Amidi

TERVERIFIKASI

bidang Ekonomi

Aspek "Cuan" Masih Menjadi Alasan Dominan Rendahnya Lulusan S2 dan S3 di Negeri Ini

Diperbarui: 25 Januari 2024   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi lulus kuliah. (Dok Shutterstock via Kompas.com)

oleh Amidi

Dalam rangka meningkatkan ilmu dan pengetahuan bagi kalangan akademik, studi lanjut memang sangat dibutuhkan bagi anak negeri ini selaku tenaga pendidik/pengajar yang sudah menyelesaikan jenjang Strata Satu (S1). 

Maka itu diupayakan untuk melanjutkan studi pada jenjang Strata Dua (S2), dan bagi yang sudah menyelesaikan jenjang S2, diupayakan untuk melanjutkan ke jenjang Strata Tiga (S3) atau program doktor.

Kebutuhan akan melanjutkan jenjang pendidikan pada S2 dan S3 tersebut tidak hanya dibutuhkan oleh tenaga pendidik/pengajar, tetapi dibutuhkan juga oleh pegawai yang bekerja pada institusi pemerintah dan swasta, yang akan menambah ilmu dan pengetahuannya, terlebih yang akan meniti karier ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Lulusan S2 dan S3 tersebut jauh sebelumnya sudah menjadi salah satu syarat bagi seseorang pegawai pemerintah dan atau swasta untuk menduduki jabatan tertentu, misalnya untuk menjadi kepala dinas, minal harus S2.

Sayangnya, akhir-akhir ini lulusan S2 dan S3 di negeri ini kini sedang diperbincangkan, karena jumlah lulusan masih rendah. Persoalan yang satu ini sempat juga menjadi perhatian presiden negeri ini.

Kilat.com, 17 Januari 2024 mensinyalir bahwa jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia sangat rendah. Angka lulusan S2 dan lulusan S3 baru mencapai 0,45 persen, angka yang sangat rendah dibandingkan dengan Malaysia dan Vietnam. Jumlah lulusan S2 dan S3 tersebut tidak sebanding dengan populasi produktif di Indonesia.

Mengapa Masih Rendah?

Bila dicermati, banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya lulusan S2 dan S3 di negeri ini.

Pertama: Faktor Kesempatan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline