Belajar jadi diri sendiri pelan-pelan aja nggak apa-apa

Kadang aku ngerasa hidup tuh rame banget. Bukan cuma karena banyak yang harus dikerjain, tapi karena banyak juga suara dari luar yang bikin kepala makin penuh. Ada yang bilang aku harus lebih begini, harus kurang begitu, harus jadi versi yang "ideal" menurut mereka.

Awalnya, aku nurut. Aku pikir, ya mungkin emang aku yang salah. Aku jadi berusaha keras buat nyesuaiin diri, biar bisa diterima, biar nggak beda sendiri. Tapi lama-lama capek juga. Capek banget malah. Karena aku merasa makin jauh dari diriku sendiri.

Aku mulai ngerasa kayak hidup pakai topeng. Nunjukin sisi yang kelihatan kuat, padahal aslinya lagi berantakan. Nunjukin senyum, padahal lagi pengin nangis. Aku jadi sering mikir sendiri: "Sebenernya aku ini siapa, sih?"

Dan di titik itulah aku mulai pelan-pelan belajar. Belajar buat nggak apa-apa kalau aku nggak selalu sesuai harapan orang lain. Belajar nerima diri sendiri, meskipun kadang masih ngerasa belum cukup. Aku sadar, jadi diri sendiri itu nggak harus sempurna. Yang penting tulus, yang penting jujur.

Sekarang aku mulai coba berdamai. Sama kegagalan, sama kekurangan, sama masa lalu. Aku berhenti terlalu keras sama diri sendiri. Aku belajar bilang ke diri sendiri: "Kamu udah cukup, kok. Nggak perlu pura-pura. Nggak harus buru-buru. Pelan-pelan aja."

Aku tahu, jalan ini nggak mudah. Tapi aku juga tahu, aku nggak sendiri. Banyak orang juga lagi belajar---belajar tumbuh, belajar ngerti diri sendiri, belajar buat tetap jalan meski pelan. Dan buat aku, itu udah cukup hebat.

Hidup itu bukan soal jadi yang paling cepat atau paling sempurna. Tapi soal tetap mau bertahan dan jujur sama diri sendiri, walau dunia bilang kamu harus jadi orang lain.

Jadi, buat aku yang sekarang: terima kasih udah bertahan sejauh ini. Dan buat aku yang nanti, semoga kamu tetap jadi versi paling jujur dari dirimu sendiri.