Lihat ke Halaman Asli

Urgensi Pola Makan bagi Kesehatan

Diperbarui: 9 Mei 2017   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Urgensi Pola Makan Bagi Kesehatan

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak dapat terbantahkan lagi bahwa seseorang tidak akan lepas dari kegiatan konsumsi. Dengan konsumsi, seseorang dapat terhindar dari kesulitan dan problem yang menghalanginya. Dengan konsumsi pula seseorang dapat melangsugkan kehidupannya. Konsumsi secara umum diartikan sebagai tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda, seperti memakan makanan, memakai baju, mengendarai sepeda motor, menempati rumah, dan lain-lain.[1]

Dalam kegiatan mengkonsumsi, seseorang akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Dalam hal ini sering kali orang-orang lupa hingga berlebihan dalam mengkonsumsi barang. Kegitan konsumsi yang paling pokok dan paling utama yaitu memenuhi kebutuhan makan. karena dengan makan seseorang bisa melakukan akltivitasnya dan menunaikan ibadah dengan lancar. Oleh karena itu kebutuhan untuk makan adalah yang paling utama dipenuhi.

Mengetahui sifat manusia yang tak pernah puas dalam pemenuhan kebutuhannya, dalam urusan  makanpun seseorang terkadang lebih mengutamakan nafsunya tanpa memikirkan akibat buruk bagi kesehatan. Banyak orang yang kurang menyadari betapa pentingnya menjaga gizi dan pola makan yang baik. Hal ini juga dijelaskan dalam al-qur’an. pada surah Al-A’raf dianjurkan untuk belajar ilmu gizi, sebagaimana disepakati oleh para dokter bahwa berlebihan dalam makan dan minum dapat mengundang berbagai penyakit, tidak hanya terhadap perut tetapi juga terhadap kesehatan organ-organ lain.[2]

Sangat penting bagi kita dalam menjaga pola makan supaya makanan yang justru memberi kesehatan tidak mengundang berbagai macam penyakit menyerang tubuh. Karena makan yang berlebihan bahkan sampai kekenyangan justru akan membahayakan. Dalam hadits sudah dijelaskan bagaimana pola makan dalam mengisi perut yaitu yang berbunyi “dari shalih bin yahya bin al- miqdam bin ma’di di kariba dari ayahnya dari kakeknya miqdam berkata: saya mendengar Rasul SAW bersabda: tidaklah anak adam mengisi penuh suatu wadah yang lebih jelek dari perutnya, cukuplah bagi mereka itu beberapa suap makan yang dapat menegakkan punggungnya, maka seharusnya baginya sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, sepertiga untuk dirinya atau bernafas”

Hadits diatas menjelaskan bahwa porsi makanan hendaknya dibatasi secukupnya yang sekiranya tidak terlalu kenyang (sekedar kuat untuk beraktifitas dan tidak sepenuh perut) serta porsinya hendaknya dibatasi. Kapasitas rongga badan dan perut hendaknya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makan (zat padat), minuman (zat cair), dan udara (gas).

Nabi Muhammad SAW juga memberikan pengaturan waktu petunjuk kapan sebaiknya mulai dan berhenti makan. menurut hadits nabi Muhammad SAW:

“Makanlah sesudah lapar dan berhentilah sebelum kenyang.”[3]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline