Lihat ke Halaman Asli

Timpangkah Kesetaraan Gender di Indonesia?

Diperbarui: 30 Oktober 2020   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyaknya penduduk di Indonesia dan di dukung dengan negara kepulauan yang besar, maka di Indonesia memiliki budaya yang beragam. Namun ada pola pikir yang buruk tentang kesetaraan gender di Indonesia, dimana ketimpangan antara laki -- laki dan perempuan masih terlihat. 

"Masalah ini terjadi karena kita menganut paham tradisi dengan stereotipe, bahwa persoalan perempuan harus bersifat feminim berambut panjang, sedangkan laki -- laki masuk dapur dibilang  aneh, peran tersebut tidak berkaitan dengan gender, karena sudah tidak relevan dengan sosial budaya kita saat ini" -- (Roslina Verauli 2019). 

Faktor mulai dari lingkungan keluarga dan juga masyarakat yang dimana banyak para perempuan yang hanya menjadi ibu rumah tangga, seperti sudah hal yang wajib jika perempuan hanya mengurus urusan dapur, dan juga anak atau perempuan dilarang pulang sampai larut malam, bahkan untuk urusan fashion harus tertutup dari atas sampai bawah, bahkan perempuan dianggap sebagai kaum yang lemah sehingga sering mendapatkan pelecehan seksual. 

Lalu di lingkungan pendidikan para perempuan biasanya kurang mendapatkan perhatian, di lingkungan pekerjaan pun para perempuan juga kurang mendapatkan tempat yang semestinya, para perempuan dianggap kurang berkompeten, lemah maupun pasif, juga biasanya gaji para perempuan berada di bawah laki -- laki, para perempuan biasanya jarang mendapatkan posisi atau jabatan yang tinggi di dalam pekerjaan.

Dari sudut pandang hak asasi manusia, hak asasi manusia bertujuan untuk menjamin martabat setiap orang. Hak asasi manusia memberikan kekuatan moral untuk menjamin dan melindungi martabat manusia atas dasar hukum, dan bukan atas dasar kemauan, negara, atau kecenderungan politik tertentu. 

Hak dan kebebasan tersebut memiliki ciri-ciri yaitu: tidak dapat dicabut atau dicabut, bersifat universal, saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. 

Sederhananya, dapat dikatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan, keamanan, dan standar hidup yang layak. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948. Di dalamnya terkandung prinsip-prinsip dasar kemanusiaan, yaitu perlindungan martabat manusia. 

Oleh karena itu, semua bangsa dan bangsa di muka bumi ini harus dilibatkan dalam pelaksanaannya. Namun dalam praktiknya, isu ras, kelas, gender dan lain-lain telah menghancurkan hakikat hak asasi manusia. 

Menurut pasal 1 yang menyatakan: "semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak -- hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan." 

Lalu pasal 2 menyatakan: "setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tidak ada pengecualian apapun, seperti kebebasan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik, asal usul kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik, kelahiran atau kedudukan lainnya." 

Konvensi HAM yang diatur dan disepakati di dunia international di antaranya adalah pasal -- pasal tentang penghapusan segala diskriminasi terhadap wanita, yaitu:

  • Mengenai pengutukan terhadap segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan dan upaya penegakan terhadap perempuan dan upaya menegakkan hak asasi persamaan hak dan kewajiban dalam undang undang dasar nasional
  • Mengenai kewajiban negara-negara peserta membuat peraturan penghapusan diskriminasi terhadap perempuan dalam bidang politik dan kehidupan kemasyarakatan negaranya
  • Mengenai kewajiban negara-negara peserta membuat peraturan penghapusan diskriminasi terhadap perempuan dalam bidang pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan kehidupan sosial ekonomi
  • Mengenai kewajiban negara-negara peserta memberikan persamaan hak wanita di muka hukum, penghapusan diskriminasi yang berhubungan dengan perkawinan dan hubungan kekeluargaan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline