Lihat ke Halaman Asli

Cinta, di Mana Aku?

Diperbarui: 10 Mei 2016   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyeka luapan air dari mata teduh kekasih(ku)

memeluk kesunyian waktu

wajah polos jantung tertahan beku

sebab cinta, diri sejenak melupa rasa sakit yang membiru.

"Di mana, aku?"

Seperti pena yang menuliskan rasa kekasih dalam kerinduan, warna tinta(ku) merangkum kisah asmara yang kelak terabaikan.

Inikah yang disebut,"Cinta?"

Suara kekasih berbisik, "Aku terus saja menginginkan lembut napasmu, di setiap kehampaan jiwa memikirkanmu, dan menunggu gelap di ruang terang semu."

Cinta, waktu berbalik

bertanya, rasa(ku) menyambutmu (kekasih), lagi. "Aku bukanlah kesedihan yang kau butuhkan. Menutup mata, mengutuk cinta."

Hanya itu, tidak ada yang bisa kulakukan, bahkan kerinduan semakin melumpuhkan titik lemah jantung(ku).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline