Lihat ke Halaman Asli

Faktor Faktor Penyebab Ekstrimisme dalam Beragama

Diperbarui: 19 Januari 2016   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

FAKTOR FAKTOR PENYEBAB EKSTRIMISME
DALAM BERAGAMA
Oleh: Dr. Ali Masrur Tjondro Gunawi, M.Ag.

Belakangan ini, muncul kembali gerakan-gerakan radikalisme dan ekstrimisme dalam beragama. Mereka ingin mendirikan negara Islam dengan cara-cara kekerasan, bahkan dengan melakukan teror bom di Ibu Kota Jakarta. Paling tidak ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya fenomena ekstrimisme dan radikalisme dalam beragama:
Pertama, adanya keinginan sebagian warga negara Indonesia untuk mendirikan negara Islam atau yang dikenal dengan daulah Islamiyyah atau khilafah Islamiyyah. Paham semacam ini sebenarnya sudah lama ada sejak awal berdirinya negara Indonesia. Mereka ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.
Kedua, adanya pengaruh faktor luar, yakni konflik di luar negeri seperti di Syria ikut mempengaruhi cara berfikir masyarakat Indonesia, terutama warga Indonesia yang terlibat dalam pembentukan negara Islam di Irak dan Syam (ISIS). Mereka mendapatkan sokongan dan bantuan, baik berupa pemikiran jihad melalui majalah dan situs-situs atau dukungan materi dan dana yang mereka peroleh dari pusat gerakan itu.
Ketiga, adanya pengaruh ideologi pan-Islamisme yang sudah ada sejak zaman Jamaluddin Al-Afghani yang terus diikuti oleh para kelompok Islam garis keras, terutama para kelompok jihadis yang menginginkan persatuan umat Islam sedunia di bawah satu kepemimpinan (qiyadah), yakni qiyadah Islamiyyah.
Keempat, faktor kemiskinan termasuk memberi kontribusi kepada warga negara Indonesia untuk terlibat dalam proyek-proyek pembentukan negara Islam. Kampanye negara Islam yang terus-menerus didengungkan ditambah lagi dengan janji sorga bagi yang mati syahid menjadi sangat menggiurkan para pengikut ISIS untuk melakukan aktifitas-aktifitas radikal di berbagai belahan bumi ini.
Kelima, adanya sejumlah alumni Afghanistan yang sangat profesional dalam mengoperasikan senjata dan mampu membuat bom rakitan. Meraka ikut bergabung dalam proyek pembentukan negara Islam karena mereka merasa sama dalam ide dan pemikirannya.
Keenam, Begitu luasnya wilayah Indonesia yang membuat mereka merasa sangat leluasa dan bebas berkeliaran di negeri ini. Selain itu, suasana kebebasan masyarakat Indonesia dalam menyalurkan pendapat dan aspirasinya juga ikut memberi ruang bagi merebaknya paham-paham radikalisme dan ekstrimisme semacam ini.

 

Dr. Ali Masrur Tjondro Gunawi, M.Ag. adalah Ketua PW LAZISNU Jawa Barat dan Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline