Lihat ke Halaman Asli

Mata Berhala

Diperbarui: 7 Juni 2018   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berhalaku telah sirna

Setelah sekian lama kupuja-puja

Jiwaku menangis meronta-ronta

Tertawan rasa angkara murka

Aku merindukan mata bayi

Setelah aku dikhianati mata durjana

Aku merindukan mata hari

Tersebab aku dikerumuni mata kejora

Mata hati !! Mata hati !!

Hadirlah engkau di saat yang rawan ini

Sedang padamu ..

Pulanglah engkau ke rumahmu yang lama

Selamanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline