Banyak orang mikir kalau adab dalam Islam itu cuma buat orang muslim, bahkan ada yang nganggep cuma orang alim aja yang ngelakuinnya. Padahal, kalau diperhatiin lebih dekat, banyak banget adab Islam yang sebenernya udah jadi aturan tak tertulis di kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari sopan santun, cara berinteraksi, sampai kebiasaan kecil, ternyata semua orang tanpa sadar itu ikut ngejalaninnya. Kira-kira apa ya?
1.Menjaga lisan.
Berbicara dengan sopan dan halus adalah salah satu adab paling penting dalam Islam. Tanpa kita sadari, adab ini juga sudah menjadi aturan tak tertulis dalam kehidupan bermasyarakat. Orang yang tutur katanya baik biasanya dihormati, sementara yang ucapannya kasar sering dijauhi. Tak heran kalau ada pepatah lama yang bilang “mulutmu harimaumu”. Kalimat itu mengungkapkan betapa “sakralnya” lisan yang kita miliki.
Pada masyarakat era modern pun prinsip ini masih berlaku. Orang yang bisa mengatur lisannya dengan baik cenderung dipercaya, dihormati, dan disenangi. Sebaliknya, orang yang sembarangan ngomong sering kali kena batunya, entah dijauhi, dibenci, atau kehilangan kepercayaan orang lain. Jadi, menjaga lisan bukan hanya tuntunan agama, tapi juga kebutuhan sosial.
Dalam Islam sendiri, lisan memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam haditsnya:
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam" (HR Bukhari dan Muslim)
Iman adalah sesuatu yang derajatnya amat tinggi. Lisan dalam hadits tersebut disandingkan dengan iman. Ini menunjukkan lisan gak cuma sekedar 2 bibir, tapi menggambarkan isi dari jiwa seseorang.
2.Jujur dalam perkataan
Jujur punya makna sederhana tapi dalam: berkata dan berbuat sesuai kebenaran. Dengan jujur, kita bisa menumbuhkan kepercayaan. Dengan jujur pula, orang lain berani menitipkan amanah. Meskipun kadang terasa berat, bahkan sering bikin kita dimusuhi atau dijauhi, sifat jujur tetaplah norma tak tertulis yang sangat penting dalam kehidupan. Sejak dulu, pepatah mengingatkan kita: “Orang jujur hidupnya terang, orang dusta hidupnya muram.”
Namun kenyataannya, tidak semua senang dengan kejujuran. Ada yang justru membencinya. Kok bisa? Karena kejujuran sering kali membuka kedok, menyingkap kejahatan, atau menelanjangi kebohongan yang selama ini disembunyikan. Kejujuran juga bisa menyinggung ego orang lain apalagi kalau orang tersebut lebih suka dipuji daripada diingatkan. Itulah kenapa orang jujur kadang lebih tidak dusukai banyak orang.
Dalam Islam sendiri, jujur adalah pondasi dalam bersikap. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam haditsnya: