Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

TERVERIFIKASI

Menjangkau Sesama dengan Buku

Ziarah dan Rekreasi Mesra di Jantung Pegunungan Menoreh

Diperbarui: 12 Oktober 2025   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(foto bersama sehabis doa rosario. Gua Maria Lawang Sih, foto: Okti)

Ziarah dan Rekreasi Mesra di Jantung Pegunungan Menoreh

Tepat pada tanggal 11 Oktober 2023, ikatan persaudaraan yang telah terjalin hampir tiga belas tahun itu kembali diuji dan diteguhkan dalam sebuah perjalanan ziarah dan rekreasi (ziarek) yang sarat makna.

Mereka adalah orang tua yang tergabung dalam Paguyuban Mesra (Menjalin Silaturahmi), sebuah kelompok yang bersemi sejak putra-putri mereka masih di bangku TK dan SD, hingga kini menginjak kelas 12.

Dari 25 orang tua siswa, 20 di antaranya tetap setia memegang komitmen persaudaraan ini. Setiap tanggal 26 dalam bulan, mereka berkumpul untuk arisan bersama (simpan pinjam) dan makan-makan bergilir dari rumah ke rumah, ritual sederhana yang telah membuktikan kesetiaan luar biasa.

Mesra bukan sekadar paguyuban, melainkan keluarga besar yang kokoh, meski anak-anaknya kini tersebar di berbagai sekolah menengah atas.

 

(dokpri)

Perjalanan yang Menguji Adrenalin dan Iman

"ZIARAH KEMARIN CUKUP MENANTANG ADRENALIN," begitulah kesaksian para anggota Mesra. Jalanan menuju Gua Maria Lawang Sih di pegunungan Menoreh, tepatnya di Patihombo, Purwosari, Girimulya, Kulonprogo, memang terkenal menanjak dan menurun curam.

Bagi yang baru pertama kali menginjak daerah ini, napas terengah-engah dan keringat dingin tak terhindarkan. Namun, kebersamaan dalam kelompok yang telah mengenal satu sama lain selama belasan tahun membuat rasa lelah seolah terobati. "Di sini, kita bukan hanya berjalan menuju gua, tapi juga menapakkan langkah ke dalam hati yang saling memahami," ujar seorang ibu, yang baru pertama kali ke sini.

 

(prasasti pemberkatan gua, dokpri)

Sejarah Gua Maria Lawang Sih: Pintu Berkat di Kaki Menoreh

Gua Maria Lawang Sih, yang berada di ketinggian 700 meter di pegunungan Menoreh, memiliki sejarah yang tak kalah menarik dari perjalanannya. Menurut catatan lokal (yang belum bisa dibuktikan kebenarannya), gua ini bermula dari penemuan patung Bunda Maria oleh seorang petani setempat pada tahun 1903.

Saat mencari sumber air di lereng bukit, ia menemukan patung tersebut tersembunyi di celah gua, yang dianggap sebagai "kunjungan ilahi" oleh masyarakat sekitar. Sejak itu, gua ini menjadi pusat ziarah bagi umat Katolik di Kulonprogo, yang berdoa untuk keberkahan, keselamatan, dan kekuatan hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline