Lihat ke Halaman Asli

Alfira Fembriant

TERVERIFIKASI

Instagram : @Alfira_2808

"IP Man: Kung Fu Master" Menyadarkan Masyarakat Tiongkok Bahwa Mereka Sedang Dijajah oleh Negara Lain

Diperbarui: 4 April 2021   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dennis To, Pemeran Utama Film IP Man: Kung Fu Master (from Instagram: ipmanfilm)

Sebuah film action dengan director Li Liming, juga dibintangi Dennis To, Yuan Li Ruoxin, Tong Xiaohu, Yue Dongfeng, Chang Qinyuan, Zhao Xiaoguang, Ren Yu, dan Michael Wong, sukses menyadarkan masyarakat Tiongkok bahwa Negeri mereka sedang dijajah oleh negara lain secara halus. Film ini berjudul "IP Man: Kung Fu Master" berdurasi sekitar 84 menit dan cukup baik menghibur para penikmat film layar lebar.

Dalam film dikisahkan bahwa yang menjajah Negeri mereka adalah Jepang. Singkatnya bercerita tentang seorang kapten polisi yang menjadi sasaran mafia di daerahnya. Tidak hanya itu, ia juga mendapatkan masalah dengan kedatangan tentara Jepang yang hendak menguasai daerahnya.

>> Spoiler

Anak Ketua Geng Kapak (from Instagram: ipmanfilm)

Awalnya film ini lebih fokus pada geng Kapak. Dimana ada pertarungan sesuai judul film khas Tiongkok, yaitu Kung Fu. Hingga pada akhirnya ada ajang balas dendam karena kematian ayah dari ketua geng Kapak tersebut. Terjadilah salah paham, kemudian menyerang salah satu pentolan dari pihak kepolisian.

Penjahat Narkoba (from Instagram: ipmanfilm)

Pertengahan film ini lebih fokus pada pemecahan penjahat sebenarnya, yaitu seseorang (Jepang) yang menyelundupkan opium (narkoba) ke Tiongkok. Selanjutnya orang tersebut ambil alih kekuasaan kepolisian Tiongkok dengan cara disogok dengan uang lebih dari satu gudang. Kemudian salah satu pemimpin kepolisian yang menentang hal tersebut berimbas pada keluarganya di teror juga di usir dari kota, hingga pemecatan jabatan.

Pimpinan Tentara Jepang (from Instagram: ipmanfilm)

Akhir film ini lebih fokus pada ajang pengusiran penjajah tersebut, karena dikisahkan bahwa yang menjajah Tiongkok bukan perorangan lagi melainkan bala tentara Jepang pun menguasai area. Alhasil film pun selesai dengan kalahnya tentara Jepang, juga pentolan penjahat narkoba di awal yang sudah diceritakan juga meninggal dengan cara dipenggal kepalanya dengan kapak (geng Kapak).

>> Kesan & Nilai

Kesan penulis usai menonton film ini lumayan terhibur, hanya penulis kurang menyukai bagian akhirnya. Dimana saat kepolisian Tiongkok mulai bangkit kembali dan berhasil meringkus tentara Jepang juga pentolan penjahat lainnya tersebut, kesannya sengaja dibuat dramatis, tetapi tidak masuk akal.

Singkat cerita, mereka para penjajah sudah dikepung dan kepalanya sudah ditodongkan pistol oleh kepolisian Tiongkok. Tetapi pada beberapa menit terakhir ditayangkan sebuah scene bahwa satu pentolan penjahat narkoba dan satu ketua tentara Jepang tersebut ada pada suatu kamar dan bebas. Malah salah satu di antara mereka meninggal karena ada yang saling membunuh satu sama lain.

Dalam logika pemikiran penikmat film mengutarakan, bahwa bisa saja saat tentara Jepang juga pentolan utama penjahat narkoba tersebut sudah ditongkan pistol, setidaknya waktu itu lah langsung ditembak mati di tempat. Atau jika masih ada hal-hal lainnya mengenai hukum suatu Negara, setidaknya para penjajah tersebut di scene akhir posisinya bukan ada pada suatu kamar dan bebas, melainkan ada pada penjara dengan tangan diborgol atau semacamnya.

Sehingga dengan kesan yang sudah diutarakan di atas ada ketidakpuasan di akhir film yang sedikit konyol. Penulis pun memberikan nilai 3 (tiga) bintang, dari 5 (lima) bintang.

Pemeran Utama Film (Polisi baik) (from Instagram: ipmanfilm)

Makna yang bisa diambil dari film ini, yaitu:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline