Pada minggu kedua pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, tim KKN dari Universitas Jember mengadakan kegiatan sosialisasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Juli 2025, bertempat di rumah Ketua RT 05, dan dihadiri oleh sejumlah warga dari lingkungan sekitar, termasuk ibu rumah tangga, petani, dan pemuda karang taruna. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang dihadapi sehari-hari, khususnya terkait dengan pengelolaan sampah rumah tangga.
Permasalahan sampah organik rumah tangga selama ini menjadi salah satu isu penting di desa, karena sebagian besar warga masih mencampur sampah organik dan anorganik, serta membuangnya tanpa pengolahan lebih lanjut. Padahal, sebagian besar sampah yang dihasilkan setiap hari adalah sampah organik seperti sisa makanan, sayuran busuk, dan daun-daunan yang sebenarnya dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna, seperti pupuk kompos. Oleh karena itu, tim KKN merasa perlu untuk mengadakan kegiatan sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah secara mandiri di lingkungan rumah tangga.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, tim KKN menyampaikan materi mengenai pengertian sampah organik dan anorganik, dampak negatif penumpukan sampah terhadap lingkungan, serta manfaat dan pentingnya mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Tim juga memaparkan berbagai metode sederhana pembuatan kompos yang dapat dilakukan di rumah, seperti metode tumpukan (takakura) dan metode menggunakan ember bekas (komposter ember). Penyampaian materi dilakukan secara komunikatif dengan bantuan media visual berupa presentasi PowerPoint dan video pendek yang menjelaskan proses pengomposan secara praktis. Hal ini bertujuan agar masyarakat lebih mudah memahami konsep yang disampaikan dan bisa langsung membayangkan proses pelaksanaannya di rumah masing-masing.
Kegiatan berlangsung dengan suasana yang aktif dan interaktif. Masyarakat tampak antusias mengikuti jalannya acara, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi. Beberapa warga menyatakan bahwa mereka baru mengetahui bahwa sampah dapur yang biasa dibuang begitu saja ternyata bisa dimanfaatkan menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman. Hal ini memunculkan ketertarikan dari sebagian besar peserta untuk mencoba membuat kompos sendiri di rumah. Sebagai bentuk penguatan pemahaman, tim juga mengadakan simulasi langsung cara menyusun bahan kompos dengan memanfaatkan bahan basah seperti sisa sayur dan buah, serta bahan kering seperti daun gugur dan serbuk gergaji, dengan memperhatikan rasio karbon dan nitrogen agar proses pengomposan berjalan optimal.
Warga RT 05 Desa Tulungrejo antusias mengikuti sosialisasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos yang diselenggarakan oleh KKN UMD UNEJ.Â
Respon positif yang diberikan masyarakat menjadi salah satu indikator keberhasilan kegiatan ini. Banyak warga berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut, bahkan tidak sedikit yang meminta diadakan pelatihan lanjutan mengenai cara membuat komposter sederhana menggunakan bahan-bahan bekas. Menindaklanjuti hal tersebut, tim KKN berencana untuk mengadakan pelatihan pembuatan komposter ember dan mendampingi warga dalam praktik pengomposan di minggu berikutnya. Selain itu, tim juga akan menyusun dan membagikan brosur panduan singkat berisi langkah-langkah pembuatan pupuk kompos, daftar bahan yang dapat digunakan, serta tips-tips praktis agar pengomposan di rumah bisa berhasil tanpa bau atau gangguan hama.
Antusiasme masyarakat dalam mengikuti jalannya acara sosialisasi
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Tulungrejo dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan mampu mengelola sampah organik secara mandiri dan berkelanjutan. Selain mendukung upaya pelestarian lingkungan, pengolahan sampah menjadi kompos juga dapat membantu warga menghemat biaya pembelian pupuk serta meningkatkan kualitas tanah pertanian mereka. Kegiatan ini juga menjadi bagian penting dalam membangun pola pikir masyarakat bahwa solusi terhadap permasalahan lingkungan dapat dimulai dari tindakan kecil di rumah sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI