Lihat ke Halaman Asli

Naufal Alfarras

TERVERIFIKASI

leiden is lijden

AS Menanti Baterai Lithium dari Indonesia

Diperbarui: 18 September 2019   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Penggunaan Baterai Lithium (Sumber: thedrive.com)

Berperan aktif agar dapat menjadi pemasok bahan baku baterai lithium tengah banyak dilakukan oleh berbagai pemain global.

Perusahaan startup asal Brasil, Sigma Lithium Resources Corp, diketahui telah melakukan pendekatan awal dengan perusahaan Tesla serta perusahaan lainnya dalam upaya menjadi pemasok bahan baku utama baterai mobil listrik.

Sebelumnya dilansir dari Reuters, Sigma diketahui telah bertemu dengan pihak pemasok utama baterai Tesla, yaitu Ganfeng Lithium.

Harga lithium global saat ini memang tengah merosot dalam kurun waktu setahun terakhir. Dengan meningkatnya permintaan mobil listrik, harga lithium pun diharapkan dapat kembali normal.

Pihak Indonesia tidak ingin melewatkan kesempatan ini dengan mencoba masuk dalam rantai otomotif dunia. Produk lithium dalam negeri diproyeksikan sebagai akses dalam mewujudkan hal tersebut.

Sejauh ini Indonesia tengah mempersiapkan diri dalam menarik minat perusahaan Tesla berserta produsen otomotif global agar mereka tertarik melakukan investasi di tanah air.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan telah ada komitmen investasi Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dari konsorsium perusahaan asing seperti Tesla, Volkswagen, dan Mercedes.

Investasi tersebut mencapai 55,8 triliun rupiah. Luhut bahkan mengimbau para investor agar menanamkan modal dalam pengembangan baterai lithium di kawasan industri di Karawang, Jawa Barat.

Lokasi tersebut dekat dengan berbagai pabrik otomotif yang telah lama berdiri sebelumnya. Luhut pernah mengatakan IWIP mampu menjadi industri sentral dalam memproduksi baterai lithium-ion.

Pertamina turut berencana membangun pabrik baterai lithium yang berlokasi di Jawa Barat pada 2021 mendatang sebagai wujud peralihan yang semula di sektor minyak menjadi energi yang lebih ramah lingkungan.

Dukungan juga datang dari pihak Amerika Serikat dimana mereka ingin menargetkan Indonesia sebagai rekan strategis dalam sektor ekspor untuk beberapa dekade mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline