Ayah di pagi yang masih berselimut kabut,
membangunkan mimpi dengan suara pelan penuh harap,
meski jarak memisah, kasihmu tak pernah pudar,
menjadi pelita hangat di langkah yang terkadang berat.
Ibu, di ujung senyummu kutemukan ketenangan,
meski jarak menjauh, doamu selalu kurasakan,
seperti benang emas yang mengikat hati kami,
menyatukan cinta, walau raga terpisah hari.
Kakak, penjaga cerita masa kecil yang sederhana,
meski kini berbeda kota dan jalan yang dilalui,
namamu tetap nyanyian di setiap langkahku,
penyejuk rindu dalam sepi yang datang menyapa.
Adik, bintang kecil yang tumbuh di langit berbeda,
jarak mungkin menahan gelak tawa dan tangismu,
tapi di hatiku kau selalu ada, tak pernah hilang,
pelukan rindu ini menanti saat bertemu nanti.
Keluarga, kita bagai ranting yang terpisah angin,
namun akar kita kuat, bersatu dalam kasih,
meski jauh di kota yang berbeda jarak dan waktu,
hati kita satu, tak tergantikan, selamanya utuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI