Lihat ke Halaman Asli

Albait Arasyid

Menulis untuk dikenang

Apa Itu PPI (Producer Price Index)? Kamu Wajib Tahu!

Diperbarui: 15 Februari 2023   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

PPI (Producer Price Index) adalah indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen atau perusahaan. PPI digunakan sebagai acuan untuk mengukur inflasi yang terjadi pada tingkat produsen. Artinya, PPI akan memperlihatkan apakah produsen menaikkan harga barang dan jasa yang mereka produksi atau tidak.

PPI seringkali disamakan dengan CPI (Consumer Price Index), namun sebenarnya keduanya berbeda. CPI mengukur inflasi pada tingkat konsumen, yaitu pada harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Sedangkan PPI mengukur inflasi pada tingkat produsen, yaitu pada harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen atau perusahaan.

PPI terdiri dari beberapa jenis, yaitu PPI Total, PPI Industri, dan PPI Pertanian. PPI Total mencakup seluruh sektor ekonomi, termasuk industri dan pertanian. Sedangkan PPI Industri hanya mencakup sektor industri, dan PPI Pertanian hanya mencakup sektor pertanian. Namun, pada umumnya yang banyak digunakan adalah PPI Total.

PPI sangat penting dalam analisis ekonomi karena berbagai alasan. 

Pertama, PPI memberikan indikasi awal tentang arah inflasi. Kenaikan PPI mengindikasikan bahwa produsen sedang menaikkan harga barang dan jasa yang mereka produksi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan inflasi. 

Kedua, PPI memberikan gambaran tentang biaya produksi bagi produsen. Kenaikan PPI dapat menunjukkan bahwa biaya produksi produsen sedang meningkat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi laba dan harga saham perusahaan. 

Ketiga, PPI memberikan gambaran tentang permintaan konsumen. Kenaikan PPI pada umumnya diikuti oleh kenaikan CPI karena produsen yang menaikkan harga barang dan jasa yang mereka produksi pada akhirnya akan mengalami kenaikan biaya yang kemudian akan diteruskan kepada konsumen.

PPI dihitung dengan membandingkan harga barang dan jasa pada waktu tertentu dengan waktu yang lain. Nilai PPI disajikan dalam bentuk indeks. Indeks PPI pada waktu tertentu dianggap sebagai basis atau angka nol, dan perubahan harga diukur sebagai persentase perubahan dari angka nol. Contohnya, jika indeks PPI di bulan Januari adalah 100 dan indeks di bulan Februari adalah 105, maka PPI akan meningkat sebesar 5% dari bulan Januari ke bulan Februari.

Meskipun PPI sangat penting dalam analisis ekonomi, ada beberapa kekurangan dalam penggunaannya. Pertama, PPI tidak mencakup semua barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen. 

Beberapa barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen mungkin tidak termasuk dalam hitungan PPI. Kedua, PPI tidak mencerminkan harga yang sebenarnya dibayar oleh konsumen. 

Harga yang ditunjukkan dalam PPI adalah harga yang dibayar oleh produsen, bukan harga yang dibayar oleh konsumen. Oleh karena itu, PPI hanya memberikan gambaran tentang biaya produksi produsen dan tidak memberikan gambaran tentang harga yang dibayar oleh konsumen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline