Wali Kelas Inspiratif Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara (AAIBS)
Pendahuluan: Sosok Guru yang Lebih dari Sekadar Pengajar
Suasana pagi di Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara selalu dimulai dengan doa dan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Di antara deretan siswa yang berbaris rapi, ada sosok guru yang senantiasa hadir sejak pukul 07.00 pagi. Dialah Ustadz Hafis Mustafa, Lc., S.Pd.I, wali kelas IX Zubair bin Awwam, yang dikenal bukan hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai orang tua kedua bagi 28 siswa yang dibinanya.
Dalam keseharian, perannya tidak berhenti pada memberi pelajaran di dalam kelas. Ia juga menjadi pembimbing akhlak, pendengar setia keluh kesah siswa, sekaligus teladan dalam menjaga kedisiplinan. Kehadirannya dari pagi hingga sore hari, bahkan hingga pukul 17.00, menjadikannya bagian penting dalam perjalanan tumbuh kembang anak-anak Al-Azhar.
Menjadi wali kelas di sekolah Islam unggulan ini bukanlah tugas yang ringan. Selain bertanggung jawab atas akademik, seorang wali kelas juga dituntut menanamkan nilai-nilai Islam, akhlak mulia, serta membangun kedekatan emosional dengan siswa. Namun, bagi Ustadz Hafis, semua itu bukan beban, melainkan amanah yang penuh makna.
Kisah Ustadz Hafis Mustafa Lc., S.Pd.I Bersama Kelas IX Zubair Bin Awwan: Wali Kelas Inspiratif Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara (AAIBS)
“Menjadi wali kelas bukan sekadar mengawasi jadwal atau memastikan siswa hadir tepat waktu. Bagi saya, ini adalah amanah besar untuk membersamai tumbuh kembang mereka, baik akademik, akhlak, maupun spiritual. Dari pagi hingga sore, saya merasa seperti orang tua kedua bagi mereka,” ungkapnya.
Kalimat sederhana itu menggambarkan bagaimana ia memandang profesinya. Sebuah peran yang tidak hanya dijalani dengan kewajiban, tetapi dengan hati yang penuh cinta dan keikhlasan.
Kisah Ustadz Hafis Mustafa Lc., S.Pd.I Bersama Kelas IX Zubair Bin Awwan: Wali Kelas Inspiratif Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara (AAIBS)
Profil Singkat: Hafis Mustafa, Lc., S.Pd.I