Lihat ke Halaman Asli

Kota Hati (II)

Diperbarui: 14 September 2015   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Matahari sore tlah menepi
Menjemput sepi yang hampir tegak berdiri
Setegak rahasia waktu di bibir hari

Di mana mimpi sembunyi
Serupa rindu  yang kental
Itukah sesal yang mengintip di dada malam..??
Ketika sepasan manik mata tajam membaca udara
Bagai ingin menganyamnya menjadi cahaya dan berdamai dengan gemuruh di rongga dada

Di bola mata berlarian tipuan kenangan
Menjadi rasa getir yang tiba tiba mampir
Dan rajin menyibak, menyimak  gelisah
kisah yang masih basah
Menjadi desis gerimis, meniti lekuk lekuk sepi di jantung kotamu ini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline