Matahari sore tlah menepi
Menjemput sepi yang hampir tegak berdiri
Setegak rahasia waktu di bibir hari
Di mana mimpi sembunyi
Serupa rindu yang kental
Itukah sesal yang mengintip di dada malam..??
Ketika sepasan manik mata tajam membaca udara
Bagai ingin menganyamnya menjadi cahaya dan berdamai dengan gemuruh di rongga dada
Di bola mata berlarian tipuan kenangan
Menjadi rasa getir yang tiba tiba mampir
Dan rajin menyibak, menyimak gelisah
kisah yang masih basah
Menjadi desis gerimis, meniti lekuk lekuk sepi di jantung kotamu ini