Lihat ke Halaman Asli

Indra kurniawan

Citizen Journalist

Bahagianya Merayakan Dampak: Cerita dari Relawan Gesit Chapter Bogor

Diperbarui: 24 September 2025   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Gesit Movement Summit (Relawan Gesit & Sekolah Kader Penggerak dalam kegiatan pasar ide program untuk masyarakat)

Bogor,24 September 2025 - Setiap langkah kecil menuju kebaikan, selalu ada cerita tentang perjuangan, harapan, dan kebahagiaan yang lahir di tengah tantangan. Itulah yang saya rasakan bersama teman-teman Relawan Gesit Salam Setara, ketika kami memulai berbagai program sosial yang sederhana tapi penuh makna.

Bagi kami, kebaikan bukan sekadar memberi bantuan sesaat. Ia adalah proses panjang: merancang, menggerakkan, hingga memberdayakan masyarakat agar mereka kelak mampu berdiri di atas kaki sendiri. Itulah mengapa kami memulai program pemberdayaan ekonomi melalui peternakan ayam petelur dan kambing, pelatihan bagi peternak lokal, home care gratis untuk lansia, hingga pembagian sembako dari hasil peternakan kami sendiri.

Semua ini lahir dari mimpi sederhana: melihat masyarakat hidup lebih layak, berdaya, dan setara.

Momen yang Tak Terlupakan: Jumat Berkah dari Telur Ayam

Dari sekian banyak program, ada satu momen yang selalu membuat saya merinding: Jumat Berkah.

Setiap hari Jumat, telur-telur dari peternakan ayam yang kami kelola bersama masyarakat dikumpulkan. Bukan untuk dijual, bukan untuk dikonsumsi pribadi, tetapi untuk dibagikan di masjid-masjid. Telur itu mungkin terlihat biasa saja, tapi bagi kami, itu adalah simbol kebaikan yang berputar: dari masyarakat untuk masyarakat, dari yang diberdayakan untuk mereka yang membutuhkan.

Melihat wajah-wajah yang tersenyum ketika menerima bantuan sederhana itu---itulah kebahagiaan sejati yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya seperti menyaksikan mimpi kecil kami menjadi nyata, setahap demi setahap.

Dampak Nyata: Dari Mustahik Menuju Muzakki

Program ini tidak berhenti pada memberi bantuan. Sejak awal, kami percaya bantuan yang baik adalah yang melahirkan kemandirian.

Banyak UMKM kecil yang awalnya hampir gulung tikar karena keterbatasan modal. Melalui penyaluran modal usaha, bahan baku, hingga bantuan tunai, mereka kini bisa kembali berproduksi. Perlahan, mereka bukan hanya menerima, tetapi mulai memberi kontribusi kembali kepada masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline