Lihat ke Halaman Asli

Faisol

TERVERIFIKASI

Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Air Beriak Tanda Tak Dalam, Air Tenang Menghanyutkan

Diperbarui: 10 Juni 2021   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : www.idntimes.com

Air merupakan sumber kehidupan yang teramat penting dalam proses keberlangsungan makhluk hidup, maka tidak heran jika kemudian air memiliki banyak manfaat dalam kehidupan makhluk dimuka bumi ini.

Pada judul artikel kali ini masih tentang contoh peribahasa "Air Beriak tanda tak dalam, air tenang menghanyutkan", sebuah bahasa simbolik yang menunjukkan karakter manusia secara umum.

Ada dua contoh yang menjadi pembahasan kali ini, yakni pertama "air Beriak tanda tak dalam", memiliki makna yang melekat dalam diri manusia, bahwa banyak orang yang acapkali kita temui, bahwa banyak bicara kadang tidak mengerti persoalannya, banyak ngomong, namun tidak paham dengan apa yang di omongkan, maka orang seperti itu sama dengan "sedikit tahu, merasa banyak tahu", bahkan yang banyak tahu lebih banyak diam, karena menghargai orang yang sedikit tahu tapi merasa banyak tahu.

Contoh kedua tentang peribahasa "air tenang menghanyutkan", disini kita ketahui bersama semakin dalam ilmu seseorang, maka ia akan bersikap lebih tenang, bahkan ketika menghadapi persoalan yang besar sekalipun ia akan lebih bersikap tenang dan lebih dewasa, artinya memang contoh yang kedua merupakan lawan dari contoh yang pertama.

Baca Juga : Peribahasa Madura Yang Sarat Akan Makna

Dua peribahasa di atas merupakan kekayaan bahasa kita yang memiliki banyak makna dan melekat dalam kehidupan kita sehari-hari.

Air Beriak tanda tidak dalam, di lawan dengan air tenang menghanyutkan, bahwasanya dua peribahasa di atas, merupakan bahasa simbolik yang di sematkan pada karakter seseorang.

Karakter seperti air Beriak itu sungguh. Sangat banyak di dunia nyata, dan tidal bisa kita pungkiri, begitu pula dengan air tenang menghanyutkan itu juga tidak susah kita temui, bahkan kerabat dan kawan kita banyak yang memiliki karakter seperti dua contoh di atas.

Warisan akan kekayaan peribahasa kita, tentu harus bersama-sama di jaga, supaya kekayaan akan bahasa yang satu, yakni bahasa Indonesia tetap terjaga kelestariannya, meski tidak bisa kita pungkiri, perkembanban bahasa begitu akseleratif, bahkan peribahasa itu sudah kalah jauh dengan bahasa gaul yang di kembangkan oleh anak-anak muda jaman now.

Berkaitan dengan peribahasa di negeri kita tercinta, sudah seharusnya peribahasa tersebut disusun menjadi satu buku yang diterbitkan oleh kemendikbudristek sebagai sebuah kekayaan akan bahasa kita, yakni bahasa Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline