Lihat ke Halaman Asli

Akhirul Ramadhanu

Universitas Negeri Jakarta

Rahasia Kesuksesan Kebab Turki Baba Rafi : Analisis Komprehensif Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Diperbarui: 4 Mei 2025   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Rahasia Kesuksesan Kebab Turki Baba Rafi: Analisis Komprehensif Aspek Studi Kelayakan Bisnis

 

Dalam dunia bisnis kuliner yang kompetitif di Indonesia, nama Kebab Turki Baba Rafi telah menjadi fenomena tersendiri. Dari gerobak sederhana hingga menjadi waralaba dengan ribuan outlet yang tersebar di beberapa negara, perjalanan Baba Rafi adalah testimoni nyata dari keberhasilan penerapan studi kelayakan bisnis yang komprehensif. Bagaimana sebuah konsep makanan asing bisa berkembang menjadi salah satu franchise kuliner terbesar di negeri ini? Mari kita bedah rahasia kesuksesan ini dari berbagai aspek studi kelayakan bisnis.

Adaptasi Cerdas dalam Aspek Pasar

Kebab Turki Baba Rafi membuktikan ketajaman analisis pasarnya dengan mengadaptasi makanan khas Timur Tengah agar sesuai dengan selera lidah Indonesia. Mereka berhasil melakukan segmentasi pasar yang cerdas dengan menargetkan hampir semua kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa, dan dari berbagai tingkat ekonomi.

Dengan variasi menu yang tidak hanya terbatas pada kebab, tapi juga burger, canai, dan frozen food, brand ini mampu memperluas jangkauan pasarnya. Penghargaan sebagai "Franchise Market Leader in Kebab" pada IFRA 2024 bukan sekadar gelar, namun bukti nyata dominasi mereka di segmen bisnis kuliner kebab.

Di era digital, Baba Rafi juga tidak ketinggalan dalam memanfaatkan platform digital seperti TikTok Go untuk menjual voucher makanan. Adaptasi terhadap tren pemasaran digital inilah yang membantu brand tetap relevan di mata konsumen, khususnya generasi milenial dan Gen Z yang menjadi pasar potensial mereka.

Standardisasi Teknis yang Menjamin Konsistensi

Aspek teknis bisnis Baba Rafi dijalankan dengan efisiensi tinggi. Mereka menerapkan sistem survei lokasi yang dilakukan langsung oleh tim pusat, memastikan setiap outlet berada di tempat strategis dan sesuai target pasar. Tata letak outlet juga distandarisasi, baik untuk format gerobak, kios, maupun food truck.

Peralatan yang digunakan pun dipilih dengan teliti agar sesuai dengan kebutuhan produksi dan mudah dioperasikan. Yang tak kalah penting, infrastruktur pendukung seperti listrik, air, dan aksesibilitas lokasi menjadi pertimbangan utama dalam membuka outlet baru. Standarisasi ini memastikan konsistensi produk dan layanan di seluruh jaringan waralaba mereka.

Manajemen Profesional: Dari Pelatihan hingga Pengawasan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline