"Rekursi adalah konsep dasar yang wajib dipahami oleh setiap programmer. Ia tidak hanya menyederhanakan penulisan kode, tetapi juga membantu kita berpikir dalam pola yang terstruktur. Dengan memahami dua komponen utamanya, kasus dasar dan langkah rekursif, serta mempelajari berbagai contoh penggunaannya, seorang programmer dapat memanfaatkan rekursi untuk menyelesaikan beragam masalah mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks."
DUNIA pemrograman komputer tidak bisa dilepaskan dari yang namanya algoritma. Algoritma adalah urutan langkah sistematis yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah. Sama halnya seperti resep masakan yang memandu kita dari menyiapkan bahan hingga menghasilkan hidangan, algoritma menjadi panduan bagi komputer dalam menjalankan instruksi.
Dalam pemrograman, ada banyak cara untuk mengulang atau mengerjakan sesuatu yang berulang kali. Salah satu cara paling umum adalah iterasi, menggunakan perulangan seperti for atau while. Namun, tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan cara iteratif secara mudah. Ada jenis masalah tertentu yang lebih sederhana jika dipecahkan dengan cara lain, yakni rekursi. Mau tau penjelasanya? Yuk simak baik-baik!
Apa itu Rekursi?
Rekursi adalah salah satu konsep dalam ilmu komputer yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah kompleks dengan cara memecahnya menjadi sub-masalah yang lebih kecil. Secara sederhana, rekursi adalah ketika sebuah fungsi memanggil dirinya sendiri untuk menyelesaikan suatu tugas. Pendekatan ini sering dipilih ketika struktur permasalahan memang memiliki pola yang berulang.
Contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita menaiki tangga. Untuk mengetahui jumlah anak tangga, kita bisa menghitung satu demi satu sambil melangkah ke atas. Proses ini menyerupai rekursi, satu langkah yang kita ambil ditambah dengan sisa langkah berikutnya, hingga akhirnya mencapai puncak tangga yang menjadi kasus dasar, yaitu kondisi berhenti di mana perhitungan tidak perlu dilanjutkan lagi.
Dari gambaran tersebut, kita bisa memahami bahwa rekursi bekerja dengan dua elemen penting, kasus dasar (base case) dan langkah rekursif (recursive step). Kasus dasar adalah titik berhenti agar pemanggilan fungsi tidak berjalan selamanya, sedangkan langkah rekursif adalah bagian dari fungsi yang memanggil dirinya dengan input yang lebih sederhana hingga akhirnya mencapai kasus dasar.
Rekursi vs Iterasi
Dalam pemrograman, rekursi sering dibandingkan dengan iterasi. Iterasi menggunakan perulangan seperti for atau while, sedangkan rekursi menggunakan pemanggilan fungsi berulang. Dari sisi keterbacaan, rekursi biasanya menghasilkan kode yang lebih ringkas, terutama untuk permasalahan yang memang memiliki pola matematis, misalnya pada pohon (tree) atau algoritma pencarian tertentu. Namun, rekursi biasanya lebih boros memori karena setiap pemanggilan fungsi harus disimpan dalam call stack.
Sebaliknya, iterasi lebih efisien dari sisi eksekusi dan penggunaan memori, sehingga lebih cocok untuk masalah yang bersifat linear atau sederhana. Karena itulah, programmer harus bijak menentukan kapan menggunakan rekursi dan kapan lebih baik menggunakan iterasi.