Lihat ke Halaman Asli

Akademi Al Multazam

Komunitas Pembelajar

Fenomena Cryptocurrency (2)

Diperbarui: 27 Februari 2024   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mata uang kripto Bitcoin. (Dok. market.bisnis.com)

Dengan begitu masifnya digitalisasi kini juga bermunculan berbagai fenomena yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Umat Islam meyakini bahwa Allah Swt menyampaikan ayat-ayat yang tersurat dan tersirat. Sehingga selain ayat-ayat Allah yang ada dalam Al-Qur'an dan hadits, peristiwa-peristiwa yang terjadi juga merupakan pembelajaran tentunya bagi mereka yang berpikir.

Mata Uang Kripto (Cryptocurrency) adalah aset digital yang dirancang untuk bekerja sebagai media pertukaran yang menggunakan kriptografi yang kuat untuk mengamankan transaksi keuangan, mengontrol penciptaan unit tambahan, dan memverifikasi transfer aset.

Fenomena cryptocurrency muncul sejak adanya bitcoin yang menggunakan platform blockchain. Mengapa ini menjadi fenomena? Blitcoin memperlihatkan grafik yang luar biasa. Pada 2013, ini tadinya tidak bernilai. Bahkan untuk membeli dua slices pizza harus ditukar dengan 10.000 bitcoin pada saat itu. Kemudian merangkak, memiliki nilai 1,7 juta (dalam rupiah), pada 2017 meningkat sangat tajam dari 1,7 juta menjadi 268 juta di akhir tahun 2017. Kemudian 2020 terjadi pandemi yang menjadi kejadian yang luar biasa. Pandemi membuat nilai bitcoin ini melesat. Saat itu banyak sekali orang yang berkegiatan secara online di rumah. Akhirnya masyarakat ingin tahu tentang bitcoin dan masuk ke dalam bisnis ini. Fenomena ini membuat nilai bitcoin semakin naik. Pada tahun 2020 nilainya 482 juta, pada 2022 sempat menyentuh 700 juta satu bitcoin. Saat ini menjadi sekitar 611 juta. Meski terlihat menggiurkan namun sesuatu yang terlalu fluktuatif mengindikasikan bahwa instrumen ini merupakan instrumen investasi yang sangat berisiko tinggi.

Cikal Bakal Cryptocurrency

Tercetusnya penciptaan aset digital seperti cryptocurrency tak lepas dari sejarah Bretton Woods. Bermula pada bulan Juli tahun 1944 ketika Amerika merasa telah memenangi sebagian besar Perang Dunia II, maka mereka memprakarsai konferensi di Bretton Woods yang kelak akan mengatur sistem keuangan dunia.

Awalnya, inti dari kesepakatan Bretton Woods adalah janji Amerika Serikat untuk mendukung uang Dollar-nya secara penuh dengan emas yang nilainya setara. Kesetaraan ini mengikuti konversi harga emas yang ditentukan tahun 1934 oleh Presiden Roosevelt yaitu US$ 35 untuk 1 troy ons emas. Negara-negara lain yang mengikuti kesepakatan tersebut awalnya diizinkan untuk menyetarakan uangnya terhadap emas ataupun terhadap Dollar. Dengan kesepakatan ini seharusnya siapapun yang memegang Dollar dengan mudah menukarnya dengan emas yang setara.

Konferensi di Bretton Woods. (Dok. dictio.id)

Namun kesepakatan Bretton Wood yang digagas oleh Amerika ternyata juga diingkari sendiri oleh Amerika. Secara perlahan tetapi pasti mereka ternyata mengeluarkan uang yang melebihi kemampuan cadangan emasnya, bahkan secara sepihak mereka tidak lagi mengizinkan mata uang lain disetarakan terhadap emas, harus dengan Dollar.

Pemegang Dollar juga tidak bisa serta merta menukarnya dengan emas yang setara, tentu hal ini karena Amerika Serikat memang tidak memiliki jumlah cadangan emas yang seharusnya dimiliki setara dengan jumlah uang yang dikeluarkan – saat itu Amerika hanya memiliki 22% dari jumlah cadangan emas yang harusnya mereka miliki.

Ketidakadilan ini mulai mendapatkan protes oleh sekutu Amerikat sendiri yaitu Generale De Gaulle dari Perancis. Pada tahun 1968 Degaulle menyebut kesewenang-wenangan Amerika sebagai mengambil hak istimewa yang berlebihan atau exorbitant privilege. Tekanan dan ketidak percayaan terus berlanjut dan Negara-negara sekutu Amerika Serikat terus menukar Dollarnya dengan emas. Praktis saat itu hanya Jerman yang tetap mendukung Dollar dan tidak menukar dollarnya dengan emas.

Puncak kesewenang-wenangan Amerika terjadi pada tahun 1971 ketika secara sepihak Amerika Serikat memutuskan untuk tidak lagi mengaitkan Dollar-nya dengan cadangan emas yang mereka miliki – karena memang mereka tidak mampu lagi. Kejadian yang disebut Nixon Shock tanggal 15 Agustus 1971 ini tentu mengguncang dunia karena sejak saat itu sebenarnya Dollar Amerika tidak bisa lagi dipercayai nilainya sampai sekarang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline