Lihat ke Halaman Asli

Annisa Rahmatillah

Mahasiswa S1 Gizi Universitas Airlangga

Dampak Merugikan Pola Makan dan Gaya Hidup Tidak Sehat

Diperbarui: 17 Agustus 2023   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Makanan dan gaya hidup memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Sayangnya, kebiasaan makan yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan olahan berlemak dan tinggi kalori, serta gaya hidup yang minim aktivitas fisik, dapat berdampak serius pada kesehatan.

Dampak yang paling terlihat adalah peningkatan berat badan dan risiko obesitas. Kebiasaan makan makanan cepat saji dan penuh gula dapat menyebabkan penumpukan lemak berlebih dalam tubuh. Selain itu, pola makan rendah serat juga dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan sembelit.

Gaya hidup yang kurang aktif juga menjadi faktor utama. Rutinitas yang pasif tanpa cukup aktivitas fisik dapat mengakibatkan penurunan massa otot dan kekuatan. Hal ini bisa memicu masalah kesehatan seperti peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.

Efek dari pola makan tidak sehat dan gaya hidup tidak aktif tidak hanya mempengaruhi masalah fisik, tetapi juga bisa memengaruhi kesejahteraan mental. Hubungan antara diet yang tidak sehat dengan risiko depresi dan kecemasan telah diteliti oleh beberapa studi.

Namun, kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup aktif semakin meningkat di Indonesia. Program-program edukasi serta kampanye kesehatan telah diluncurkan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai manfaat makanan seimbang dan rajin berolahraga.

Membiasakan pola makan sehat dan gaya hidup aktif adalah langkah penting menuju kesehatan yang optimal. Kesadaran akan dampak negatif pola makan dan gaya hidup tidak sehat diharapkan dapat mendorong perubahan positif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup kita.

Sumber referensi :

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Gizi Seimbang.

2. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2018). Pola Konsumsi Makanan, Status Gizi, dan Pola Aktivitas Fisik Penduduk Indonesia. 

3. Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. (2021). Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline