Lihat ke Halaman Asli

Mega Aira Dimitri

pelajar sekolah

Garuda Indonesia dan Pelita Air Bakal Digabung? Kajian Merger Sedang Berjalan

Diperbarui: 19 September 2025   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Jakarta – Rencana penggabungan dua maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia dan Pelita Air, kembali mencuat ke publik. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata (Danantara) saat ini sedang melakukan kajian mendalam terkait kemungkinan merger tersebut.

Menurut keterangan resmi, tujuan utama rencana penggabungan ini adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperkuat posisi industri penerbangan nasional yang sedang beradaptasi pasca-pandemi. Merger diharapkan dapat memangkas biaya operasional yang selama ini cukup tinggi di sektor penerbangan serta menciptakan sinergi dalam pelayanan rute domestik maupun internasional.

Meski begitu, proses merger tidak serta-merta bisa dilakukan dalam waktu dekat. Ada sejumlah aspek yang harus ditelaah, mulai dari aspek hukum, finansial, hingga teknis operasional. Salah satunya adalah bagaimana nasib karyawan di kedua perusahaan, terutama terkait status kerja dan kesejahteraan mereka.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh segala upaya yang dapat memperkuat industri penerbangan nasional. Namun, ia menekankan bahwa setiap langkah harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merugikan konsumen maupun pemegang saham.

Sementara itu, Pelita Air yang merupakan anak usaha Pertamina juga menunjukkan keterbukaan terhadap rencana ini. Selama dua tahun terakhir, Pelita Air gencar membuka rute-rute baru domestik dan dinilai mampu menjadi kompetitor sehat bagi maskapai besar lain di Indonesia.

Pengamat penerbangan, Alvin Lie, menilai merger ini berpotensi menciptakan maskapai nasional yang lebih kuat. Namun, ia mengingatkan agar pemerintah juga memperhatikan persaingan usaha yang sehat, agar tidak terjadi monopoli yang bisa merugikan konsumen.

Hingga saat ini, pemerintah melalui Kementerian BUMN masih menunggu hasil kajian yang dilakukan Danantara. Jika dinyatakan layak, merger Garuda Indonesia dan Pelita Air diprediksi bisa berjalan mulai tahun 2026.

Dengan adanya rencana besar ini, publik berharap layanan penerbangan Indonesia dapat menjadi lebih kompetitif, terjangkau, serta mampu bersaing dengan maskapai internasional di kawasan Asia Tenggara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline