Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Realitas Profesi Food Tester yang Jauh dari Kesan Selangit

Diperbarui: 26 September 2025   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mencicipi makanan. (Pexels/Annushka Ahuja via Kompas.com)

Profesi food taster sudah banyak berubah. Perannya kini jauh lebih besar. Dulu tugasnya sederhana di atas kertas: mencicipi makanan raja untuk memastikan tidak ada racun. Tujuan utamanya jelas, menyelamatkan nyawa.

Sekarang profesi ini menempel erat pada industri makanan global. Anggapan gajinya selalu luar biasa tinggi? Seringnya keliru.

Gambaran itu terlalu menyederhanakan realitas. Pekerjaan ini butuh lebih dari sekadar lidah peka.

Diperlukan pemahaman yang dalam tentang makanan dan prosesnya. Ada sejumlah fakta yang sering terlewat.

Sejarah mencatat mereka sebagai garda terdepan. Salah satu kisah yang kerap diceritakan adalah soal tim pencicip Adolf Hitler. Margot Wlk, salah satu anggotanya, pernah menjadi bagian dari tim tersebut (Wikipedia).

Tugas mereka memastikan setiap hidangan aman dari racun sebelum sampai ke pemimpin itu. Praktik pengamanan dengan semangat serupa juga berlaku untuk Presiden Amerika Serikat.

Mantan juru masak Gedung Putih, Walter Scheib, menjelaskan bahwa tidak ada pencicip khusus, tetapi semua hidangan melalui proses penyaringan dan pemeriksaan ketat sebelum disajikan (YouTube).

Dari dulu sampai sekarang, benang merahnya sama: meminimalkan risiko, melindungi nyawa.

Seiring industri kuliner tumbuh dan persaingan pasar makin keras, peran food taster bergeser. Perusahaan membutuhkan analis sensori, bukan sekadar penjaga keamanan makanan.

Pekerjaannya lebih kompleks. Mereka menilai rasa, tekstur, aroma, juga penampilan. Analisis ini penting untuk melahirkan produk yang unik serta konsisten di pasar yang kompetitif (Ottimmo International Master).

Profesi ini berkembang menjadi disiplin terukur, jauh dari sekadar mengandalkan insting pribadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline