Globalisasi mengubah musik Indonesia, menggabungkan gamelan dengan genre modern, menciptakan kolaborasi budaya yang inovatif.
Lagu gamelan yang dipadukan dengan beat house dan konser EDM yang menggabungkan angklung merupakan fenomena menarik yang terjadi dalam musik Indonesia di 2025.
Pengaruh globalisasi mengubah lanskap musik kita. Musik tradisional kini berkolaborasi dengan tren global modern. Kolaborasi ini bukan sekadar mengikuti tren.
Ia melahirkan bentuk baru yang inovatif. Ini juga menggugah kesadaran budaya. Musik Indonesia kini berbicara dalam bahasa global, bukan hanya lokal. Bagaimana sebenarnya globalisasi membentuk musik Indonesia di tahun 2025?
Globalisasi Mengubah Wajah Musik Indonesia
Pernahkah kamu terkejut mendengar musik klub malam dipadukan dengan gamelan? Ini sedang terjadi sekarang. Globalisasi membawa tren baru yang besar dalam kehidupan kita, termasuk musik.
Musik Indonesia memang sangat berakar pada budaya lokal, dengan instrumen seperti gamelan, angklung, dan gambe.
Tapi dengan pengaruh globalisasi, genre seperti K-Pop, hyperpop, dan Afrobeats mulai berevolusi. Musik tradisional Indonesia kini beradaptasi. Genre-genre yang dulu terpisah, kini bisa berpadu, mencipta gaya musik hybrid.
Contohnya kolaborasi gamelan dengan beat house yang tren di panggung musik Indonesia. Ini menunjukkan bagaimana musik tradisional dan modern bisa bersatu tanpa mengorbankan identitasnya.
Indonesia tetap mempertahankan kearifan lokal di panggung global, dan membuka dunia untuk mengenal suara modern Indonesia.
Teori Hibriditas Nstor Garca Canclini
Untuk memahami fenomena ini, kita merujuk pada teori Hibriditas oleh Nstor Garca Canclini (1990). Menurut teori ini, globalisasi menciptakan pertemuan budaya yang menghasilkan seni baru yang dinamis.