Lihat ke Halaman Asli

Ahyan Septiani

Ordinary person

Kita Manusia Hanya Berikhtiar

Diperbarui: 29 Maret 2020   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Inginnya aku, kamulah orang yang tepat untuk menetap di hatiku.
Inginnya aku, kamulah orang pilihan yang bersanding di pelaminan bersama ku.
Tapi, begitu sulit jalan yang kita tapaki untuk bisa bersatu.
Mungkin inilah bahasa Tuhan atas ketidakridhoan.

Bersamamu terasa sangat indah. Tapi, itu hanya di awal saja.
Bersamamu dalam mengarungi waktu penuh dengan luka. Dan itu karena ucapanmu yang kian lama tidak terjaga.
Berulang kali aku diingatkan untuk tidak salah mengambil keputusan. Cukuplah saat ini ku hentikan. Langkah kita bersama, cukuplah saat ini ikatan kita berdua ku lepaskan.

Jika ku kedepankan hatiku, maka aku masih mencintaimu. Sungguh aku tak ingin berpisah denganmu.
Tapi jika ku kedepankan akalku, maka aku tak sanggup untuk mengarungi masa depan denganmu.
Bukan karena aku tak lagi cinta. Tapi mengarungi hidup harus dengan kebahagiaan, sayangku.
Di akhir kisah kita, tak banyak yang dapat ku berikan. Ku harap kenangan keberadaanku saat bersamamu kelak memberikan kebaikan dalam hidupmu.

Sungguh kita hanyalah manusia yang hanya bisa berencana dan berikhtiar. Tetapi, sungguh hanya Allah lah sebaik-baiknya pengatur rencana kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline