Lihat ke Halaman Asli

Tangisan Ibu Menggelor di Stadion Kanjuruhan

Diperbarui: 3 Oktober 2022   05:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita mengetik berduka lagi, 

Sudah sehari semalam menghabiskan air mata tangisan terhadap korban. Kegilaan terjadi pada stadion Kanjuruhan tepat pada tanggal 1 Oktober 2022 antara Persebaya VS Arema FC. Suasana seluruh stadion begitu tegang selama 90 menit hingga peluit panjang dibunyikan. 

Suporter Arema merasa kecewa dengan kekalahan di kandang sendiri. Rasa kekecewaan mengakibatkan kebodohan yang tak seharusnya dilakukan. Seharusnya tak harus mati. 127 nyawa manusia hilang atas dasar kekecewaan. Tidak bisa dibilang kekecewaan namun kebodohan yang mendalam. Iring-iringan suara ambulance membawa para korban. Rasa cemas dan khawatir para ibu dirumah seraya bercucuran air mata. "Anakku". "Anakku". "Anakku". Kalimat yang terucap ibu terdengar keras berulang-ulang. "Anakku". "Anakku. "Anakku". Pak kepala pemimpin negara mendeklarasikan memberhentikan sementara liga Indonesia. Jika hanya diberhentikan sementara, sepakbola Indonesia akan kembali seperti biasa. Namun, tidak bagi keluarga korban. Mungkin saja mereka akan membenci sepakbola. Sepakbola tidak layak membuat seorang ibu menangis!!!!

Tidak ada sepak bola sebanding dengan nyawa. Turut berduka cita atas kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang. Turut kasih atas keluarga yang ditinggalkan. Alfatihah.....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline