Mohon tunggu...
Ahmat Rofiq Wahyudi
Ahmat Rofiq Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga dan musik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tangisan Ibu Menggelor di Stadion Kanjuruhan

3 Oktober 2022   04:10 Diperbarui: 3 Oktober 2022   05:39 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita mengetik berduka lagi, 

Sudah sehari semalam menghabiskan air mata tangisan terhadap korban. Kegilaan terjadi pada stadion Kanjuruhan tepat pada tanggal 1 Oktober 2022 antara Persebaya VS Arema FC. Suasana seluruh stadion begitu tegang selama 90 menit hingga peluit panjang dibunyikan. 

Suporter Arema merasa kecewa dengan kekalahan di kandang sendiri. Rasa kekecewaan mengakibatkan kebodohan yang tak seharusnya dilakukan. Seharusnya tak harus mati. 127 nyawa manusia hilang atas dasar kekecewaan. Tidak bisa dibilang kekecewaan namun kebodohan yang mendalam. Iring-iringan suara ambulance membawa para korban. Rasa cemas dan khawatir para ibu dirumah seraya bercucuran air mata. "Anakku". "Anakku". "Anakku". Kalimat yang terucap ibu terdengar keras berulang-ulang. "Anakku". "Anakku. "Anakku". Pak kepala pemimpin negara mendeklarasikan memberhentikan sementara liga Indonesia. Jika hanya diberhentikan sementara, sepakbola Indonesia akan kembali seperti biasa. Namun, tidak bagi keluarga korban. Mungkin saja mereka akan membenci sepakbola. Sepakbola tidak layak membuat seorang ibu menangis!!!!

Tidak ada sepak bola sebanding dengan nyawa. Turut berduka cita atas kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang. Turut kasih atas keluarga yang ditinggalkan. Alfatihah.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun