Menunaikan ibadah haji dan umrah adalah impian setiap Muslim. Keduanya merupakan bentuk ibadah yang sarat makna, tidak hanya sebagai wujud ketaatan kepada Allah Swt. tetapi juga sebagai bentuk perjalanan spiritual yang penuh hikmah. Selain menjalankan rukun-rukun yang wajib, ada beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan oleh jemaah haji dan umrah. Amalan sunnah ini bertujuan untuk menyempurnakan ibadah dan menambah pahala.
Di artikel ini, saya akan membahas materi yang disampaikan oleh bapak Syamsul Yakin di Pondok Pesantren nya sendiri yaitu, Pondok Pesantren Darul Akhyar, saya akan membahas 7 sunnah haji dan umrah yang perlu diketahui agar dapat melaksanakan ibadah dengan lebih sempurna. Simak penjelasannya di bawah ini!
Sebagai ibadah yang penuh keberkahan, haji dan umrah tidak hanya terbatas pada kewajiban rukun dan wajibnya saja. Sunnah-sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw adalah amalan yang jika dilakukan akan memperkuat spiritualitas dan pengalaman ibadah Anda. Berikut ini tujuh sunnah haji dan umrah yang perlu Anda ketahui dan laksanakan:
1.IFRAD
Sunnah pertama yang dapat Anda amalkan adalah niat melaksanakan haji secara terpisah dari umrah, yang dikenal dengan istilah Ifrad. Ini berarti jemaah mendahulukan haji sebelum melaksanakan umrah. Praktik ini memiliki keutamaan karena dengan memisahkan kedua ibadah ini, jemaah dapat fokus menyempurnakan haji terlebih dahulu sebelum mengerjakan umrah. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian amalan haji, barulah jemaah dapat melaksanakan ibadah umrah.
2.Membaca Talbiyah
Salah satu amalan yang disunnahkan sepanjang pelaksanaan haji dan umrah adalah membaca talbiyah. Bacaan ini tidak hanya sebatas ritual, tetapi juga merupakan bentuk pengakuan ketundukan kepada Allah Swt. Disunnahkan bagi laki-laki untuk mengucapkan talbiyah dengan suara lantang, sementara bagi perempuan dianjurkan untuk melafalkannya secara pelan. Bacaan talbiyah berbunyi:
Artinya:
"Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan (juga milik-Mu)."
3.Tawaf Qudum