Lihat ke Halaman Asli

ARAYRI

TERVERIFIKASI

Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Nyetir Mobil Tua Itu Harus Lembut, Bro!

Diperbarui: 19 Desember 2015   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Honda Grand Civic 91 orang tua saya, masih okeh, foto pribadi"][/caption]

Pernyataan di atas saya ucapkan tatkala teman saya menyetir mobil tua saya, Mazda MR, yang sudah berumur lebih dari duapuluh tahun. Bilangnya nyoba saja sebentar, tetapi nyobanya ugal-ugalan, walaupun treknya pendek, tetapi tetap membuat saya sempet jengkel. Mobil tua saya ini bukan mobil balap. Mobil tua saya ini sudah tua, onderdilnya banyak yang sudah tuir walau beberapa sudah diganti baru tetapi tetap sebagian lainnya masih orisinil dan tua! sehingga harus diperlakukan dengan lembut! Begitu! Kenapa harus lembut? Ada beberapa hal yang harus kita ketahui pada mobil yang sudah tua. Kebetulan saya juga merawat mobil tua orang tua saya, Honda Grand Civic 91 yang juga sudah berumur lebih dari 20 tahun. Dari pengalaman saya merawat dua mobil tua, Mazda MR dan Grand Civic 91, maka dapat saya sampaikan beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Saya juga tampilkan mobil-mobil tua yang jadi idola saya sampai sekarang.

[caption caption="Mazda MR saya, belum dicat ulang, masih orisinil, foto pribadi"]

[/caption]

Pertama, hati-hati dalam membelok

Ini saya rasakan ketika saya membelokan mobil tua saya, apalagi ketika berputar balik yang tajam. Kebetulan orang tua saya dulu punya Holden Torana. Mobil ini pas belok tajam, tiba-tiba kaki-kakinya patah. Saat itu saya masih SMA, tidak tahu jelas bagian apanya, tetapi kata bapak saya saat itu, kaki-kakinya patah. Yang bisa saya katakan mobil tua sensitif dalam bergerak termasuk ketika berbelok. Mankanya saya sangat hati-hati ketika membelokan mobil tua, kadang terdengar bunyi dari bagian bawah.

[caption caption="Mobil legenda sahabat saya, Deni, Starlet 89, foto pribadi"]

[/caption]

Kedua, kecepatan antara pelan dan sedang

Menyetir mobil tua itu tidak boleh kencang-kencang (sampai 60, maksimal 80km per jam saja, tidak lebih) Kenapa? Karena kondisi mobil dengan onderdil di dalamnya yang sudah tua bisa rusak karena goncangan yang keras akibat dari kecepatan yang tinggi. Kerusakan yang terjadi saat mobil melaju kencang lebih besar kemungkinan terjadi pada mobil tua dibanding mobil baru yang onderdilnya masih baru-baru, walaupunn mobil tua konon punya ketahanan onderdil yang lebih lama dari mobil baru namun jika sudah lebih dari 20 tahun, kondisinya sudah tidak bisa dibilang kuat seperti dulu.

[caption caption="Mobil legenda idaman saya, Corolla DX, foto pribadi"]

[/caption]

Ketiga, lembut dalam mengoperasikan mobil

Mengoperasikan mobil, dalam hal ini menggunakan segala fungsi yang ada dimobil, dengan lembut, termasuk dalam mengoper gigi perseneling, menginjak kopling, dan mengerem. Dalam hal mengerem, mungkin sedari jauh sebelum berhenti, sudah mulai kita injak rem secara perlahan, agar minyak rem tersebar merata. Fungsi mobil lainnya seperti dalam membuka jendela, kita putar perlahan, jika sudah power window, juga kita perhatikan terutama ketepatan kaca bergerak ke atas. Tombol dan panel pada dashboardpun harus kita pencet dengan lembut, karena hawatir copot.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline