Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Jalan Terjal Menghadang Shin Tae-yong Lagi

Diperbarui: 5 Februari 2023   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TC jangka panjang timnas U-20 menimbulkan polemik. (sumber: cnnindonesia.com)

Terhitung mulai 1 Februari 2023, Shin Tae-yong memulai lagi melakukan Tranining Centre (TC) bagi timnas U-20. Event yang dihadapi kali ini bukan main-main. Pada awal Maret 2023, tepatnya tanggal 1- 18 Maret 2023, anak asuhan Shin Tae-yong akan turun pada Piala Asia 2023 U-20 yang diadakan di Uzbekistan. Hasil manis yang dicapai Shin Tae-yong dan anak asuhnya, membawa mereka berlaga di event bergengsi ini.

Dalam Tranining Center kali ini, tak tanggung-tanggung Shin Tae-yong memboyong 30 pemain muda untuk diseleksi. Selain itu, dalam TC kali ini, Shin Tae-yong menerapkan TC jangka panjang. Artinya sejak tanggal 1 Februari hingga Akhir Maret 2023, para pemain yang dipanggil wajib meninggalkan klub dan bergabung dengan timnas U-20.

Dalam turnamen kali ini, lawan yang harus dihadapi timnas Indoensia bukan 'kaleng-kaleng'. Tengok saja dalam grup A ada nama-nama Uzbekistan (tuan rumah), Irak, dan Suriah. Ketiga nama tersebut tidak perlu disangsikan lagi performanya dalam bermain sepak bola. Dapat dipastikan tugas maha berat bagi timnas Indonesia untuk sekedar lolos dari fase grup.

Perihal TC jangka panjang yang diterapkan oleh Shin Tae-yong inilah yang menjadi polemik baru di kalangan klub. Secara tegas  Thomas Doll, pelatih Persija berteriak dengan keras atas rencana TC jangka panjang tersebut. Bahkan dengan tegas dikatakan bahwa program TC jangka panjang itu sia-sia. Justru kematangan seorang pemain akan muncul saat dia terlibat dalam sebuah kompetisi, dalam hal ini Liga 1.

Ucapan keras Thomas Doll ini pun bukan tanpa dasar. Walaupun pada sisi kematangan para pemain dengan mengikuti kompetisi perlu dipertanyakan. Ucapan keras Thomas Doll semata-mata karena dia harus kehilangan 9 pemain andalannya selama 1 bulan lebih gegara TC dan keikutsertaan dalam Piala Asia 2023 U-20. Jika hal ini terjadi, dapat dipastikan Persija, klub asuhan Thomas Doll akan menuai hasil negatif dalam Liga 1.

Ucapan senada muncul juga dari Persebaya. Semua orang sudah tahu bahwa Marselino Ferdinand yang menjadi bahan pembahasan. Sosok muda satu ini harus diakui menjadi anak emas Shin Tae-yong. Bayangkan saja di usianya yang ke-18, dia sudah menjadi pilar timnas di semua level. Sehingga cap 12 pun telah diraihnya.

Persebaya yang baru saja mengantar Marselino bergabung ke sebuah klub divisi dua Belgia, mewanti-wanti PSSI agar tidak mengganggu anak asuhnya tersebut. Persebaya meyakini bahwa TC jangka panjang, bisa saja merusak masa depan Marselino yang tengah mulai dirajut di Belgia.

Melihat konflik semacam ini tampaknya banyak hal yang harus dibicarakan bersama. Shin Tae-yong sendiri pasti tidak ingin mengalami kegagalan lagi kali ini. Diakui atau tidak, jika kegagalan lagi yang diperoleh, bukan tidak mungkin akan menjadi preseden buruk bagi dirinya.

Hal ini berlaku pula bagi timnas Indonesia sendiri. Kegagalan yang kemudian berujung pada pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih, membuat semuanya harus kembali ke nol. Suka atau tidak, sudah tampak beberapa perubahan pada permainan timnas. Namun kalau ukurannya hanya sekedar gelar yang dipersembahkan, maka kemajuan tersebut menjadi tidak ada gunanya.

Menghadapi kecaman Thomas Doll sendiri, Shin Tae-yong dengan cerdik berkelit. Dengan tenang dikatakannya, kalau kapasitasnya diragukan, buktinya dia terpilih sebagai pemain timnas. Bantahan kedua, tugas yang diembannya mendapat 'back up' langsung dari petinggi negara. Mulai dari presiden, menpora, dan Ketua PSSI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline