Saya memang belum pernah memanfaatkan jasa layanan ojek online untuk mengantarkan pergi ke suatu tempat. Tapi, untuk mengantarkan pesanan makanan saya sudah mencoba beberapa kali dan memang sangat membantu. Pernah saat saya di Jogja istriku meminta untuk dibelikan Jogja Scrummy, dengan bantuan ojol pesanan sudah sampai ditanganku tidak sampai 10 menit dengan tambahan biaya antar yang cukup murah.
Saat ke di Semarang dimana ada pekerjaan yang tak bisa ditinggal, waktu yang terbatas dan kondisi jalan yang macet, saya memilih untuk menggunakan jasa ojol untuk pesan makanan dan oleh-oleh buat keluarga di rumah. Selain alasan efisien, sebenarnya kalau mau dihitung betul-betul ternyata lebih murah kog.
Apa yang dilakukan oleh para driver ojol pada intinya adalah memudahkan kita dalam banyak hal. Seorang wanita karir bisa tetap bekerja sekaligus menjalankan kewajibannya sebagai seorang ibu dan istri dengan memesankan makanan favorit keluarga.
Seorang bapak yang di bantu sang driver ojol menembus kemacetan jalan supaya bisa bertemu dengan anak tercintanya. Membelikan obat di apotek, mengambilkan barang yang ketinggalan di rumah, mengantarkan ASI untuk bayi tersayang, apalagi? banyak banget deh....
Terus apa yang perlu di cibir dari pekerjaan mereka? Kehinaan apa yang nampak dari pekerjaan mereka? menurutku tidak ada, tidak ada sama sekali. Justru, mungkin kita yang perlu dikasihani. Kita yang masih haus kehormatan, kita yang masih kesulitan memberikan rejeki yang halal untuk keluarga, kita yang masih memakai topeng kemunafikan setiap hari. Hmmmm, patut untuk kita renungkan!