Mohon tunggu...
Agus Susanto
Agus Susanto Mohon Tunggu... Guru - Tak Perlu Sempurna Untuk Menjadi Manusia

Instruktur Komputer Facebook : facebook.com/agusmaxi. Twitter : @aguscedar. Instagram : @aguscedar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ojol Tak Perlu Belas kasihan

25 November 2018   11:51 Diperbarui: 25 November 2018   12:00 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya memang belum pernah memanfaatkan jasa layanan ojek online untuk  mengantarkan pergi ke suatu tempat. Tapi,  untuk mengantarkan pesanan makanan saya sudah mencoba beberapa kali dan memang sangat membantu.  Pernah saat saya di Jogja istriku meminta untuk dibelikan Jogja Scrummy, dengan bantuan ojol pesanan sudah sampai ditanganku tidak sampai 10  menit dengan tambahan biaya  antar yang cukup murah.  

Saat ke di  Semarang dimana ada pekerjaan yang tak bisa ditinggal,  waktu yang  terbatas dan kondisi jalan yang macet, saya memilih untuk menggunakan  jasa ojol untuk pesan makanan dan oleh-oleh buat keluarga di rumah.   Selain alasan efisien,  sebenarnya kalau mau dihitung betul-betul ternyata lebih murah kog. 

Apa yang dilakukan oleh para driver  ojol pada intinya adalah memudahkan kita dalam banyak hal.  Seorang  wanita karir bisa tetap bekerja sekaligus menjalankan kewajibannya  sebagai seorang ibu dan istri dengan memesankan makanan favorit  keluarga. 

Seorang bapak yang di bantu sang driver ojol menembus  kemacetan jalan supaya bisa bertemu dengan anak tercintanya.  Membelikan  obat di apotek,  mengambilkan barang yang ketinggalan di rumah,   mengantarkan ASI untuk bayi tersayang,  apalagi?  banyak banget deh.... 

Terus apa yang perlu di cibir dari pekerjaan mereka? Kehinaan apa yang  nampak dari pekerjaan mereka? menurutku tidak ada, tidak ada sama  sekali. Justru,  mungkin kita yang perlu dikasihani. Kita yang masih  haus kehormatan, kita yang masih kesulitan memberikan rejeki yang halal  untuk keluarga, kita yang masih memakai topeng kemunafikan setiap hari.  Hmmmm,  patut untuk kita renungkan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun