Lihat ke Halaman Asli

Puisi || Hembusan Senja Dan Aksara Bernama Rindu

Diperbarui: 7 Oktober 2025   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dokumentasi Pribadi Rafeeq Mathaqiyah Raph (India)

Angin sore datang membawa aroma yang kukenal,

Aroma kenangan yang tak pernah menjadi fana.

Ia menyentuh pipi, selembut sentuhan yang kekal,

Lalu merasuk ke relung jiwa, menciptakan jeda.

Di bawah langit yang mulai berdarah jingga,

Aku duduk sendiri, di antara batas senja dan sepi.

Mendengar daun-daun berbisik lirih, tak terhingga,

Mengulang kembali janji, mengulang kata yang kau beri.

Mereka adalah saksi bisu, para pendengar yang setia,

Mengukir setiap aksara yang pernah terucap di sini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline