Lihat ke Halaman Asli

Agung Christanto

Pendidik untuk asa tunas muda dunia

Karyaku

Diperbarui: 30 Maret 2020   00:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat pagi mentari ku yang baru bangun dari peraduanmu..
Hari ini kau tak terlambat bersinar..
Selalu berkejar-kejaran denganku yang kadang kalah bersinar denganmu..
Ketika kabut tipis.. ku merindukanmu
Kau mencoba menembusnya tapi ketebalannya selalu menuutupi sinarmu...
Ku tak lelah memacu semangat ku melawan dinginnya pagi..
Menebus kabut yang tebal..berembun menebus mata dan kulit tanganku yang tertutup jaketku.
Saat berangkat meraup sesuap nasi dan masa depanku..
Semua ku serahkan kesusahanku padaMu disaat..
Ku tak naik karier... bersabar dan bertekun ada saat yang terindah untuk perkembanganku..
Kau selalu mengecup keningku saat ku sedih..mengalami tantangan yang berat..
Doaku selalu kautanggapi..

Meski jalan yang berkelok-kelok ku tetap sabar.. mejalaninya
Meski tanah ini selalu bergelombang ku tetap tekun melakukannya dengan sepenuh hati..
Kau selalu menopangku menguatkanku ..
Memperkokoh iman kami.. yang setia..
Memperkuat dasar iman kami yang goncang di terpa badai kehidupan yang keras ini..

Kau lah sahabat kami saat sesame kami mengkhiati,
Kau mengajarkan pengorbanan di saat kami meninggikan ego yang berambisi meraih bintang jabatan yang tinggi
Kau mengingatkan kami yang selalu lupa tak berdoa mengucap,syukur padaMu
Kau menaruh pelangi harapan,secerca cahaya kehidupan  saat mengalami kegagalan dan selalu memuliakanMu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline