Lihat ke Halaman Asli

Agnes Cellyana

A freelancer; a wife.

Mengenal Virus Corona, Si Kasatmata yang Menggemparkan

Diperbarui: 29 Januari 2020   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pekan ini kita pasti disibukkan dengan kegiatan mencari informasi tentang virus corona atau disebut juga 2019-nCoV. Virus ini disinyalir berasal dari Kota Wuhan di Tiongkok, dan diduga datang dari pasar seafood dan hewan liar di kota tersebut. Si kasat mata ini sukses membuat orang-orang paranoid.

Virus ini menyebar dengan cepat di negara-negara Asia, Eropa hingga Amerika. Virus ini memperparah orang yang sudah memiliki penyakit bawaan, seperti asma, diabetes atau gangguan ginjal. Pneumonia, gangguan pernapasan akut serta gagal ginjal bisa menjadi akibat mematikan dari virus corona.

Beberapa dokter dan peneliti sudah mencari tahu tentang virus ini dan menemukan kemungkinan bahwa asal dari si virus ini mungkin tidak hanya berasal dari pasar seafood dan hewan liar, tetapi ada faktor lain. Hal ini membuat para ahli lebih lanjut meneliti virus ini mengingat susunan genetik virus dapat mempermudah pembuatan vaksin.

Berdasarkan hasil riset saya atas beberapa dokter di berbagai channel YouTube dan akun Twitter, 80% dari mereka mengungkapkan agar kita tidak usah panik selama daya tahan tubuh kita bagus, which means kita istirahat yang cukup, banyak minum air putih, banyak makan buah dan sayur, olahraga teratur dan banyak-banyak bertemu dengan gebetan.

The Wall Street Journal mengungkapkan bahwa virus ini tidak lebih berbahaya dari virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS) yang juga datang dari hewan. Di tahun 2002, SARS menyebar luas ke 37 negara. Tingkat kematian yang diakibatkan cukup besar, yaitu menginfeksi 8.096 orang dan membunuh lebih dari 700 orang.

Dilansir dari Kompas.com, korban meninggal akibat virus corona sendiri sampai saat ini mencapai 132 orang, dan tersebar di China, Amerika Serikat, Australia, Perancis, Jerman, Jepang, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan,Thailand, Singapura, Kamboja, Nepal, Kanada, Vietnam, Sri Lanka dan Uni Emirat Arab.

Bukan hanya warga sipil, wabah virus ini juga mendatangkan kecemasan tersendiri bagi orangtua mahasiswa yang berkuliah di Wuhan. Sampai hari ini, para mahasiswa mengabarkan bahwa mereka tidak tertular virus corona dan dalam keadaan baik, hanya saja mereka kekurangan stok makanan.

Pemerintah Indonesia juga Organisasi Perhimpunan Pelajar Cina cabang Wuhan terus mengusahakan pengiriman logistik bagi para mahasiswa yang terisolasi di Wuhan. Menurut para mahasiswa di sana, kota Wuhan kini bagaikan Kota Mati. Mereka pun memilih untuk tetap tinggal di asrama.

Kebetulan saat sedang menulis artikel ini, serial kesayangan saya, The Good Doctor menayangkan tentang penyebaran virus di Rumah Sakit San Jose dan mengakibatkan rumah sakit diisolasi dan orang-orang di sana mengalami ketegangan yang luar biasa, bahkan beberapa orang meninggal dalam jangka waktu yang singkat setelah terjangkit virus di film ini (saya yang nonton jadi ikutan tegang).

Mungkin ini juga yang sedang dialami orang-orang di Wuhan sana (meskipun saya yakin adegan film pasti sudah didramatisir dibandingkan kejadian aslinya). Bahkan ada berita bahwa seorang dokter meninggal karena terpapar virus corona setelah 9 hari merawat pasien-pasien yang terjangkit virus tersebut.

Dikarenakan virus ini dikabarkan mematikan, kita semua pasti dikelilingi oleh orang-orang yang panik karena virus ini. Saya awalnya panik, tetapi ketika tahu bahwa virus ini tidak se-mematikan itu (???) maka saya bisa sedikit lebih tenang sekarang. Saya terpaksa lumayan banyak mencari tahu tentang virus ini karena saya panik!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline