Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) GIAT 12 Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang dilaksanakan di Desa Selopajang Barat, Batang membawa sebuah terobosan baru melalui pengembangan produk Sistem Kependudukan Desa Selopajang Barat. Program ini lahir dari kebutuhan msyarakat desa akan data kependudukan yang lebih tertata, mudak diakses, dan efisien. Selama ini, pencatatan kependudukan di tingkat desa masih dilakukan secara manual, sehingga sering kali menimbulkan kendala dalam proses administrasi maupun pelayanan publik. Sistem yang dirancang oleh tim GIAT 12 UNNES, data kependudukan kini dapat diolah secara lebih rapi, akurat, dan terintegrasi.
Sistem kependudukan ini berfungsi sebagai basis data yang memuat informasi lengkap mengenai jumlah penduduk. Selain itu, sistem ini diharapkan mampu mempermudah pemerintah desa dalam mengambil keputusan berbasis data, terutama untuk perencanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat. Tidak hanya berhenti pada tahap pengembangan, tim GIAT 12 UNNES juga memberikan sosialisasi serta pelatihan kepada perangkat desa mengenai cara penggunaan sistem kependudukan tersebut. Dengan demikian, keberlanjutan program ini dapat terjamin meskipun masa KKN telah berakhir.
Melalui inovasi ini, Desa Selopajang Barat diharapkan mampu menjadi contoh desa yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dalam bidang administrasi kependudukan. Kehadiran sistem ini juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dapat menghasilkan karya yang bermanfaat serta berdampak langsung pada peningkatan pelayanan publik. Produk Sistem Kependudukan Desa Selopajang Barat bukan hanya sekadar program KKN, melainkan sebuah langkah awal menuju tata kelola desa yang lebih modern, transparan, dan efektif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI