Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Tentang "Downtime" Penghambat Laju Bisnis

Diperbarui: 12 Maret 2022   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi downtime | Sumber gambar : www.beekeeper.io

Menilik dari definisinya, istilah downtime sudah cukup memberikan gambaran bahwa ada waktu yang tidak berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Ada suatu masa dimana waktu tidak produktif menghasilkan sesuatu, yang dalam konteks ini adalah tidak memberikan nilai tambah apapun bagi keberlangsungan suatu bisnis.

Downtime terkait erat dengan berhentinya aktivitas produksi oleh karena sesuatu hal. Dan perlu diketahui bahwa downtime sebenarnya terbagi menjadi planned downtime atau downtime yang direncanakan serta unplanned downtime atau downtime yang tidak direncanakan.

Planned downtime meskipun tergolong sebagai downtime namun hal itu biasanya masih memiliki implikasi positif terhadap jalannya aktivitas operasional. Misalnya, jam istirahat. Dalam hal ini para pekerja tentunya memiliki titik lelah tertentu dalam beraktivitas sehingga memerlukan waktu untuk jeda. Untuk rehat memulihkan kondisi fisik dan juga konsentrasi.

Pekerja yang bekerja melebihi batas waktu sepintas mungkin terlihat baik, akan tetapi sebenarnya hal itu menyimpan bahaya laten yang tidak baik bagi suatu pekerjaan. Bisa jadi kualitas pekerjaannya menurun, meingkatkan risiko kecelakaan kerja, atau bisa jadi menyebabkan karyawan bersangkutan jatuh sakit yang pada akhirnya membuat suatu lini kerja kehilangan penanggung jawabnya.

Selain itu, kegiatan-kegiatan seperti schedule maintenance yang meskipun menyebabkan operasional berhenti sementara namun secara jangka panjang hal itu diharapkan mampu mencegah potensi gangguan yang lebih besar. Tentu dengan catatan bahwa aktivitas schedule maintenance tersebut dilakukan secara tepat.

Pada dasarnya, antara jam waktu istirahat dan schedule maintenance ini memiliki maksud dan tujuan yang sama untuk memastikan bahwa aktivitas operasional dapat berjalan aman dalam jangka panjang. Terlebih kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam planned downtime ini lebih bisa dikondisikan terkait durasi berlangsunganya. Sehingga memiliki kejelasan untuk dievaluasi tatkala terjadi beberapa penyimpangan.

Downtime yang tidak terencana dalam beberapa kasus merupakan imbas dari kurang maksimalnya planned downtime. Misalnya, aktivitas schedule maintenance yang tidak tepat sasaran sehingga menyebabkan terjadinya masalah ditengah jalan. Seperti mesin tertentu yang breakdown sedangkan schedule maintenance yang dilakukan sebelumnya ternyata diarahkan pada mesin yang lain.

Namun, seperti sudah pernah disinggung pada tulisan sebelumnya (baca : Availability Rate, Parameter Performa yang Perlu Diperhatikan Pelaku Bisnis; dan Lebih Jauh Tentang "Availability Rate" dan Aspek Penunjangnya yang Perlu Diketahui Para Pelaku Bisnis), bahwa menjadi orientasi kita khususnya pelaku bisnis untuk mencegah atau meminimalkan terjadinya downtime tersebut.

 

Laju Bisnis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline