Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Mengasah Kemampuan Deduksi ala Sherlock Holmes dengan Menulis

Diperbarui: 22 April 2021   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemampuan Deduksi Bisa Diasah dengan Menulis (Ilustrasi gambar : www.adventurouskate.com)

Mendengar nama Sherlock Holmes yang pertama kali terlintas dibenak kita adalah tentang sesosok manusia yang memiliki kemampuan analisis runut, mendalam, logis, dan luar biasa. 

Sebuah petunjuk kecil bisa dikembangkan dan ditelusuri hingga menemukan muaranya. Ibarat sebuah gambar besar, Sherlock Holmes dapat melihatnya secara utuh hanya melalui beberapa kepingan saja. 

Seseorang bisa diketahui profesinya hanya dengan memperhatikan penampilan atau dengan melihat kebiasaannya saja. Seorang detektif bisa mengetahui pelaku kriminalitas hanya berdasar petunjuk sederhana. 

Kemampuan untuk merunut suatu peristiwa dan menganalisanya secara jeli sehingga diperoleh suatu kesimpulan akhir tepat inilah yang disebut dengan kemampuan deduksi. Sherlock Holmes barangkali adalah tokoh fiksi yang paling fenomenal mempopulerkan kemampuan ini.

Kemampuan deduksi sebenarnya tidak hanya sebatas digunakan oleh para detektif atau aparat penegak hukum saja. Setiap orang dengan segala jenis profesi pun bisa memanfaatkan kemampuan ini untuk menunjang kepentingannya masing-masing. Bagaimanapun juga, tidak satu orangpun yang terlepas dari masalah. 

Sedangkan menyelesaikan suatu masalah harus dilakukan mulai dari akarnya agar supaya masalah tersebut tidak berulang lagi di kemudian hari. Para pengambil kebijakan harus tahu akar masalah kemiskinan agar mereka bisa menanggulangi permasalahan kemiskinan.

Seorang petani harus memahami akar masalah mengapa mereka gagal panen supaya dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menanggulanginya, seorang ahli bangunan harus mengetahui akar masalah terkait robohnya suatu konstruksi agar supaya peristiwa serupa dapat dihindari.

Bahkan seorang ibu harus bisa melihat akar masalah mengapa pengeluaran suatu keluarga dari waktu ke waktu terus meningkat. Sekali lagi, kemampuan deduksi begitu penting dalam menunjang aktivitas-aktivitas yang kita lakukan. 

Permasalahannya adalah apakah kita pernah benar-benar mengasah kemampuan deduksi yang kita miliki atau tidak. Kemampuan deduksi dari beberapa orang mungkin terlihat seperti warisan DNA atau bakat istimewa. 

Akan tetapi kemampuan ini sebenarnya bisa dipelajari dan diasah hingga menjadi luar biasa. Kita bisa melatih kemampuan deduksi melalui latihan secara intensif.

Jika rekan-rekan pernah membaca novel atau menonton film Sherlock Holmes, mungkin kita akan terpana melihat kemampuan Shelock Holmes dalam menebak sesuatu hanya berdasar petunjuk-petunjuk kecil. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline